Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktor sekaligus traveler Ramon Y Tungka mengungkapkan kesannya saat menjelajahi sejumlah gua di sepanjang Karst Sangkulirang-Mangkalihat, Kalimantan Timur.
Ia berhasil menjelajahi Gua Tewet dan Gua Sungai bersama tim dari Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif (Kemenparekraf), National Geographic Indonesia, dan sejumlah awak media lainnya.
Penjelajahan gua tersebut berlangsung dari 18 hingga 24 November 2020.
Baca juga: Bukit Sewu Sambang, Wisata Banyuwangi yang Seru Buat Menikmati Panorama Selat Bali Sambil Berkemah
"Ini salah satu bucket list saya. Saya tahu Sangkulirang-Mangkalihat dari 2016, tetapi belum pernah ada kesempatan mengunjunginya," kata Ramon saat diwawancarai ketika memasuki Gua Tewet.
Di Gua Tewet seperti diketahui terdapat peninggalan prasejarah berupa telapak tangan yang diyakini sejumlah peneliti berusia sekitar 40 ribu tahun.
Ramon mengamini hal itu dan membuka wawasannya soal sejarah manusia di masa lalu.
"Saya ingin mencari tahu bahwa peninggalan ini ada juga di Maluku, ada juga di Papua, di Sumatera dan Sulawesi, bagaimana mereka bermigrasi, atau bisa jadi mereka tersebar di mana-mana manusia-manusianya. kemudian mereka bertukar budaya, itu yang saya tertarik menelusuri," katanya.
Baca juga: Memandang Danau Maninjau dari Ketinggian Ambun Tanai, Objek Wisata Pilihan untuk Berswafoto
Terlebih, perjalanan dari Kota Balikpapan menuju Desa Tepian Langsat yang disebutnya sebagai perjalanan tak biasa.
Ramon masih ingat bagaimana perjalanan tersebut butuh waktu berjam-jam, tak hanya via darat, tetapi juga susur sungai.
Belum lagi, saat akan menuju Gua Tewet yang diharuskan mendaki bebatuan dan menjelajahi pedalaman hutan.
"Kita harus melampaui perjalanan yang semua aspek rintangan kita lewati, dan kita melihat seni prasejarah dan saya takjub bahwa ada 40 ribu tahun sebelumnya ada kesenian corak tangan ini yang menggunakan bahan-bahannya yang pastinya di setiap corak-corak ini ada maknanya, garis-garis, titik-titik, bentuk semacam hewan, mungkin simbolik dari sesuatu, itu yang harus ditelusuri kembali," kata Ramon.
Baca juga: 5 Tempat Wisata di Trenggalek Ini Seru Buat Liburan Akhir Tahun, Ada Pantai hingga Tempat Glamping
Aktor yang dikenal lewat Catatan Akhir Sekolah itu meyakini Karst Sangkulirang-Mangkalihat bakal jadi wisata minat khusus yang mampu dijadikan opsi para pemburu destinasi.
"Jadi enggak sekadar menghabiskan waktu berlibur di pantai saja, tapi ada proses ekspedisi sifatnya. Ada proses penelitian di dalamnya, yang mungkin enggak cuma praktisi saja, atau yang orang interestnya pemerhati, atau orang yang interest dengan adventure, tetapi wisata minat khusus ini membuka kesempatan untuk para pejalan yang memang boleh dikatakan baru climbing" kata Ramon.
"Artinya wisata minat khusus ini mampu membuka mata-mata calon pejalan baru bahwa ini loh kekayaan negeri ini, ini loh Indonesia yang enggak cuma menyajikan keindahannya, tapi di tengah jantungnya hutan hujan tropis, di Kalimantan ada terdapat peninggalan prehistoric art ini yang notabene boleh dibilang ada di situs lainnya di karst-karst lainnya ini unik dan satu-satunya yang ada di dunia, dan patut dicatat ini 40 ribu tahun sebelumnya," pungkasnya.