TRIBUNNEWS.COM - Penetapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menjadi tersangka memicu sejumlah implikasi politik.
Beberapa pengamat menilai momentum tersebut bisa digunakan Presiden Joko Widodo untuk reshuffle kabinet.
Hal senada juga diungkap Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes.
Arya memprediksi Presiden Jokowi akan segera melakukan reshuffle atau perombakan kabinet.
"Saya memperkirakan mungkin dalam waktu yang dekat akan ada reshuffle kabinet."
"Dan Presiden Jokowi mungkin akan melakukan reshuffle kabinet terbatas di pemerintahan," kata Arya kepada Kompas.com, Kamis (26/11/2020).
Baca juga: Terseret Dugaan Korupsi, Ini Kekayaan Edhy Prabowo yang Capai Lebih dari 7 Miliar & Sederet Hartanya
Arya menuturkan, kejadian tertangkapnya Edhy Prabowo bisa menjadi momentum tepat bagi Presiden untuk melakukan reshuffle.
Ia menilai hal itu wajar dilakukan karena pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin telah berusia lebih dari satu tahun.
Terlebih sekitar lima bulan lalu, Jokowi sempat menyampaikan ancaman reshuffle saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara.
Namun, ancaman tersebut belum dieksekusi oleh Jokowi hingga saat ini.
Arya menduga, reshuffle tidak hanya dilakukan terhadap jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan saja.
Baca juga: Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Gerindra: Hal Seperti Ini Bisa Terjadi Kepada Semua Partai Politik
Tetapi juga sejumlah menteri lain yang kinerjanya dinilai kurang maksimal.
Menurutnya, bisa jadi menteri-menteri yang dirombak adalah yang berkaitan dengan bidang kesehatan atau ekonomi.
Apalagi, Presiden menginginkan sosok dengan kualifikasi dan pengalaman tinggi agar Indonesia bisa pulih dari situasi pandemi.