TRIBUNNEWS.COM - KH Miftachul Akhyar resmi menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025 dalam Munas X MUI yang digelar Kamis (26/11/2020) malam.
KH Miftachul Akhyar menggantikan Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin yang sebelumnya maju di Pipres 2019 sebagai Wakil Presiden berpasangan dengan Joko Widodo.
Seperti apa sosok KH Miftachul Akhyar?
Miftachul Akhyar lahir dari keluarga pesantren. Ayahnya, KH Abdul Ghoniadalah pengasuh Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq, Rangkah, Surabaya.
Baca juga: KH Miftachul Akhyar Jadi Ketua MUI Baru, Begini Pesan Menteri Agama
Sebelum resmi diangkat menjadi ketua umm MUI, KH Miftachul Akhyar sehari-harinya dikenal sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU) untuk periode 2018-2020.
Kyai kelahiran Surabaya, 1 Januari 1953 ini juga dikenal sebagai [engasuh di Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya.
Karier KH Miftachul Akhyar di lingkungan PBNU dijalaninya sejak lama. Sebelumnya, KH Miftachul Akhyar pernah menjadi Rais Syuriah PCNU Surabaya 2000-2005.
Baca juga: Tanggapan PKS Atas Terpilihnya KH Miftachul Akhyar Sebagai Ketua Umum MUI
Kemudian naik menjadi Rais Syuriah di Pengurus Wilayah Nahdlatul Ualama (PWNU) Jawa Timur 2007-2013, 2013-2018.
Berikutnya KH Miftachul Akhyar dipercaya menjadi Wakil Rais Aam PBNU 2015-2020 dan didaulat sebagai Pj. Rais Aam PBNU 2018-2020.
Sejak muda, KH Miftachul Akhyar gemar menekuni Agama Islam.
Dia tercatat pernah mondok di Pondok Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur.
Miftachul Akhyar muda juga tercatat pernah menjadi santri di Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur.
Dia juga pernah memperdalam ilmu agama di Pondok Pesantren di Lasem, Jawa Tengah.
Miftachul Akhyar juga aktif mengikuti majelis ta’lim Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Makki Al- Maliki di Malang semasa Sayyid Muhammad mengajar di Indonesia.