News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Teroris Bunuh Sekeluarga di Sigi

Saat Aksi Teror di Desa Lemban Tongoa, Warga Lari ke Hutan Selamatkan Diri

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim operasi Tinombala menembak mati Subron terdugs teroris jaringan Abu Sayyaf di Poso

Muhammadiyah mendesak aparat mencari faktor-faktor yang menyebabkan peristiwa itu terjadi.

Ketua PP Muhammadiyah itu meminta aparat turut menyelesaikan konflik dengan baik dengan agar ditemukan solusi yang dapat diterima semua pihak.

“Muhammadiyah mendesak pemerintah dan para penegak hukum untuk mencari faktor apa yang telah menyebabkan peristiwa itu terjadi dan menyelesaikannya dengan baik melalui musyawarah mufakat yang melibatkan pihak-pihak yang terkait agar ditemukan solusi yang tepat dan adil sehingga bisa
diterima oleh semua pihak,” ujarnya.

Pelibatan TNI

Anggota Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin menegaskan, kejadian ini harus segera diusut tuntas dan jangan dibiarkan berlarut-larut. Bahkan bila diperlukan, seluruh sumber daya dan kekuatan harus dikerahkan untuk menumpas pelaku pembunuhan yang diketahui merupakan kelompok teroris.

Politikus PDIP ini menjelaskan Indonesia memiliki sejumlah satuan terbaik di TNI atau Polri. Ini saatnya mereka diturunkan untuk menumpas teroris," ujarnya.

Mantan anggota Pansus RUU Anti-Terorisme DPR itu mengingatkan bahwa payung hukum atau undang-undang harus segera diselesaikan dulu. Regulasi itu adalah Peraturan Presiden (Perpres) Pelibatan TNI dalam Pemberantasan Terorisme sebagai amanat dari Undang-Undang Nomor 5/2018 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme (RUU Anti-Terorisme).

"Perpres ini sudah ditunggu hampir 2 tahun, maka harus segera dirampungkan. Bila dibiarkan terlalu lama, kejadian seperti ini bisa terulang lagi," katanya.

Persekutuan Gereja di Indonesia (PGI) juga mengutuk keras kekerasan yang terjadi di Desa Lemban Tongoa Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Serangan teror di Gereja Bala Keselamatan itu menyebabkan 4 orang meninggal dunia yang diduga dilakukan oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

“PGI mengungkapkan rasa keprihatinan yang mendalam kepada keluarga yang berduka kepada segenap pelayan dan jemaat Gereja Bala Keselamatan,” kata Humas PGI, Phillip Situmorang dalam keterangannya.

Phillip Situmorang selaku juru bicara PGI meminta aparat mengusut tuntas kasus, menangkap dan menindak tegas pelaku pembantaian. Pemerintah setempat juga diminta untuk memulihkan rasa trauma pada keluarga korban dan masyarakat sekitar karena melihat kejadian pembantaian, serta
menjamin keamanan bagi mereka.

Baca juga: Pascaaksi Teror di Sigi, Tokoh Masyarakat Diminta Jaga Situasi Tetap Kondusif

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, memelihara kerukunan dan persaudaraan sambil mendukung upaya pemerintah menangani kasus ini,” katanya.

PGI juga mendorong peran tokoh agama dan masyarakat proaktif dalam menanggulangi gerakan ekstrimisme yang menodai perdamaian NKRI. Umat Kristen di Indonesia juga diminta menyalakan lilin Advent di awal rangkaian Minggu serta mendoakan para korban beserta keluarga dan masyarakat di
Kampung Lewonu, Dusun 5 Tokelemo itu.

“Kami terus mendoakan dan mendukung langkah dan upaya pemerintah memelihara keamanan dan ketentraman masyarakat di NKRI agar bebas dari aksi teror dan ekstrimisme,” tutupnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini