TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis memerintahkan anak buahnya untuk menembak mati kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) jika kelompok teroris pimpinan Ali Kalora itu melawan petugas.
"Saya sudah bilang ke anggota, tindak tegas mereka. Jika ketemu lalu mereka melawan, tembak mati saja," kata Idham dalam keterangannya, Senin (30/11/2020).
Idham sudah menerjunkan Satuan Tugas (Satgas) Tinombala ke Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah untuk mencari kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora atas pembunuhan satu keluarga dan pembakaran rumah warga, Jumat (27/11/2020) lalu.
Baca juga: Teror di Sigi, Legislator PKB: Jangan Kaitkan Islam dengan Ali Kalora Cs
Mantan Kepala Bareskrim Polri itu menegaskan negara tidak boleh kalah dengan kelompok teror yang sudah melakukan tindakan pembunuhan terhadap masyarakat apapun dalihnya.
Menurut Idham, selain Polri, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga sudah menerjunkan pasukan TNI untuk mencari dan mengepung kelompok Ali Kalora.
"Kita akan cari sejumlah tempat yang selama ini jadi persembunyian kelompok Ali Kalora," tegas mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah merintahkan Kapolri Jenderal Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk mengejar dan mengusut tuntas pelaku pembunuhan satu keluarga di Lembongtonga, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Pelaku pembunuhan tersebut diidentifikasi bagian dari Mujahidin Timur Indonesia (MIT) pimpinan Ali Kalora.
"Saya sudah memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas, jaringan-jaringan pelaku dan membungkam jaringan itu sampai ke akar-akarnya," kata Presiden dalam konferensi pers virtual, Senin (30/11/2020).
Baca juga: UPDATE Teror Pembantaian Satu Keluarga di Sigi: Jokowi Mengutuk Keras, 49 KK Masih Diungsikan
Selain itu Presiden juga memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi terorisme serupa.
"Sekali saya tegaskan tidak ada tempat di tanah air kita ini bagi terorisme," katanya.
Presiden mengimbau kepada warga di seluruh Tanah Air untuk tetap tenang dan menjaga persatuan dan kesatuan.
Presiden juga meminta masyarakat tetap waspada dan bersatu melawan terorisme.
Sebelumnya Mabes Polri membenarkan terjadi pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun 5 Lewonu, Sigi, Sulawesi Tengah.
Pembunuhan tersebut diduga oleh jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Aparat gabungan dari kepolisian dan TNI kini mengejar jaringan MIT teroris tersebut.
Mabes Polri pun membeberkan kronologis kejadian.
"Jumat, 27 November 2020 pukul 10.30 WITA, anggota Polsek Palolo menerima informasi dari masyarakat bahwa ada salah satu warga Dusun 5 Lewonu yang dipenggal kepalanya dan beberapa rumah dibakar oleh orang tidak dikenal," kata Brigjen Pol Awi Setiyono selaku Karopenmas Divhunas Polri dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (28/11/2020).
Sesampainya di TKP, ada empat mayat yang ditemukan dan 7 rumah dibakar.
Baca juga: Terkait Aksi Teror di Sigi, Penanganan Terorisme di Indonesia Dipertanyakan
Polisi kemudian melakukan olah TKP dipimpin oleh Kapolres Sigi Akbp Yoga Priyahutama SH., S.I.k., MH dan tim inafis Polda Sulteng.
"Lima saksi yang diinterogasi menyatakan bahwa pelaku kurang lebih 10 orang tidak dikenal, 3 orang membawa senjata api (laras panjang 1 dan 2 senpi genggam)," kata Awi.
Setelah diperlihatkan DPO teroris MIT, Awi mengatakan para saksi yakin identitas tiga orang OTK tersebut adalah teroris kelompok Ali Ahmad alias Ali Kalora.
"Saat ini sudah ada back up kurang lebih 100 orang pasukan dari Satgas Tinombala, Brimob Polda Sulteng dan TNI untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok Ali Kalora tersebut," kata Awi. (tribun network/igm/fik/dod)