- Kenaikan biaya input pada bulan November 2020 menyebabkan harga bahan baku meningkat, dan depresiasi rupiah yang mendorong inflasi menjadi lebih tinggi. Kondisi ini menyebabkan beban biaya kepada konsumen menjadi lebih tinggi, meskipun kenaikan harga output masih relatif rendah.
- Mayoritas korporasi mengharapkan output produksi semakin meningkat sejalan dengan membaiknya sisi permintaan.
Demikian pula dengan catatan dari tren impor bahan baku dan bahan penolong, yang hingga Oktober terus mengalami penurunan, pada bulan November 2020 mulai sedikit menunjukkan adanya kenaikan, yang menandai ekspansi kegiatan produksi domestik.
Pada bulan Desember, selama ini digelar event Hari Belanja Online (harbolnas) yang dilakukan oleh platform marketplace digital, diharapkan akan menaikkan sentimen permintaan, sehingga korporasi dan industri dapat mengambil kesempatan untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
Kondisi yang semakin baik ini, dan upaya untuk menjaga momentum tren ekspansif, baik dari sisi permintaan maupun sisi produksi, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2020 semakin baik, dibandingkan dengan periode sebelumnya.
“Untuk melanjutkan tren positif pertumbuhan ekonomi pada Kuartal IV - 2020, kita perlu menjaga momentum perbaikan kegiatan ekonomi, baik dari sisi permintaan maupun sisi produksi”, tutup Menko Airlangga.(*)