Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, radikal terorisme sebagai kejahatan serius yang membutuhkan kewaspadaan dan sentuhan seluruh pihak untuk menanggulanginya.
Fakta akan masifnya pergerakan dan propaganda kelompok teror di dunia maya berimplikasi pada infiltrasi nilai radikal hingga bermunculan fenomena lone wolf.
“BNPT ada program kontra radikalisasi melwan propaganda di dunia maya.
Penyebarluasan informasi di media sosial sangat penting, kita juga perlu terlibat dalam literasi dan edukasi yang sepadan, secara maksimal terhadap pengguna media sosial guna meminimialisir informasi keliru di dunia maya,” ujar Boy Rafli di Medan, Selasa (2/11/2020).
Pelibatan seluruh unsur negara dan masyarakat untuk bahu membahu menanggulangi radikal terorisme dan radikal intoleran sangat diperlukan, mengingat penanggulangannya tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja.
Menurut Boy, acara dialog di Medan ini sebagai bentuk pembangunan non fisik yang diupayakan BNPT.
“Kami ada pembangunan fisik dan non-fisik, membentuk life skill dan pekerti toleran dan cinta tanah air.
Untuk pengembangannya kita membangun sinergisitas juga dengan kementerian/lembaga, kami usaha menjemput bola, dan diharapkan ada dukungan dari pemda dan pemprov aebagai mitra mendukung masyarakat dan kelompok yang rentan ini guna mengantisipasi radikal intoleran,” jelasnya.
Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Palembang, Seluk Beluk Pelaku Diungkap Ketua RT
Selama berlangsungnya acara, para mitra deradikalisasi diberikan kesempatan untuk menyuarakan pengalaman yang meliputi sejarah para mitra terlibat terorisme, pengalaman selama masa pemasyarakatan hingga kini menjadi mitra deradikalisasi di tengah masyarakat.
Mitra-mitra tersebut ialah Indra Warman, Marwan dan Ust. Khairul Ghazalli.
Peran Civitas Akademika Lindungi Generasi Muda
Boy Rafli Amar juga menyambangi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), di Medan, Sumatera Utara, Selasa (1/12/2020).
Boy mengatakan bahwa kunjungannya ini untuk menjaga generasi muda dan meningkatkan kewaspadaan penyebaluasan paham radikal intoleran.