Sementara itu, Ketua Badan Kebijakan KITA, Maman Imanulhaq dalam orasi kebudayaannya menjelaskan soal 4 poin risalah kemanusiaan KITA.
pertama, rasa simpati dan empati yang mulai terkikis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Apalagi di masa krisis saat ini nilai simpati dan empati perlu ditingkatkan untuk membantu sesama.
Kedua, rasa malu.
Menurut Kang Maman, begitu biasa ia disapa, pada dasarnya rasa malu adalah sumber kebenaran dan keadilan.
Rasa malu akan menuntun manusia untuk berjalan sesuai dengan kaidah dan norma-norma agama dan bernegara.
Ketiga, kerendahan hati.
Menurut Pengasuh Ponpes Almizan Majalengka ini, menjalani masa krisis akibat pandemi, perlu kerelaan.
Kerelaan menjadi modal untuk menumbuhkan moral kesusilaan dan nilai-nilai keadaban.
Baca juga: Sikapi Soal Kerumunan Massa, Maman Imanulhaq Tegaskan Pentingnya Penegakan Protokol Kesehatan
Jangan sampai hidup didasari rasa egois, memikirkan kepentingan pribadi dan kelompoknya saja.
Keempat adalah poin tentang rasa bersalah.
Manusia harus dididik untuk memiliki rasa bersalah.
Menurut Anggota DPR RI dari Fraksi PKB ini, orang yang tidak memiliki rasa bersalah artinya ia yang bermasalah.
"Jangan sampai ada orang yang merasa nyaman meski ia bersalah. Rasa bersalah ini yang kemudian menuntun manusia untuk tidak melakukan aktivitas yang melanggar norma-norma sosial dan hukum," ujar Kang Maman.