"Betul kami salah satu supplier untuk tas bansos dari Kemensos," tulis Joy, lewat pesan WhatsApp kepada TribunSolo, Minggu (20/12/2020).
Baca juga: KPK Telusuri Proses Penyusunan Kontrak Bansos Covid-19 dengan Berbagai Rekanan
Baca juga: BPK dan KPK Intens Koordinasi Soal Pengelolaan Bansos Covid-19
Joy menegaskan pihaknya sama sekali tidak ada komunikasi dengan Gibran terkait pemesanan goodie bag.
"Info dari marketing kami, di-approach oleh Kemensos."
"Apakah approach tersebut atas rekomendasi orang lain, kami tidak tahu."
"Dan kami juga tidak ada komunikasi apapun mengenai ini dengan Gibran," tegasnya.
Diketahui, sebelumnya Tempo memberitakan Juliari Batubara mendapat rekomendasi dari Gibran untuk memesan goodie bag di Sritex.
Juliari sendiri resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Minggu (6/12/2020).
Ia disebut-sebut mendapat untung sebesar Rp 17 miliar dari program bansos Covid-19.
Uang Kampanye Gibran Bukan dari Proyek Bansos
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengungkapkan dana kampanye Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa selama Pilkada Solo 2020 bukan dari proyek bansos Covid-19.
Dilansir TribunSolo, Rudy bahkan menanggapi dingin perihal kabar tersebut.
Baca juga: KPK Selisik Program Bansos Covid-19 di Kemensos untuk Wilayah Jabodetabek
Baca juga: Pakar Hukum Tekankan Pentingnya Pengawasan Dana Bansos Covid-19
Ia menegaskan dana kampanye Gibran-Teguh didapat dari iuran para kader dan simpatisan PDIP.
Iuran itu, ungkap Rudy, digunakan untuk membuat kaus kampanye.
"Itu dari urunan kita, urunan kader," tegasnya.
"Buat kaus itu urunan sendiri. Urunan dari teman-teman," imbuh dia.
Meski begitu, Rudy enggan membeberkan berapa nominal kampanye Gibran-Teguh selama Pilkada Solo 2020 karena hal itu bukan ranahnya.
"(Itu ranah) tim pemenangan. Tugas saya memenangkan saja," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunSolo/Adi Surya Samodra)