News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siapa Budi Gunadi Sadikin yang Disebut Gantikan Menkes Terawan?Jebolan Fisika Nuklir yang Jadi Wamen

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Menteri BUMN 1, Budi Gunadi Sadikin saat kunjungan kerja ke Kantor Pusat PT Pindad (Persero), Bandung pada Senin, 26 Oktober 2020

TRIBUNNEWS.COM - Siapa Budi Gunadi Sadikin yang disebut-sebut bakal mengggantikan Menkes Terawan?

Nama Budi masuk dalam pusaran isu reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sosoknya sudah tidak asing di jajaran pemerintahan Indonesia.

Saat ini Budi dipercaya menjadi Wakil Menteri (Wamen) Menteri BUMN I untuk membantu kinerja Erick Thohir.

Dikutip bumn.go.id, jabatan tersebut sudah diemban olehnya sejak tanggal 25 Oktober 2019.

Hal ini berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72/M Tahun 2019 tanggal 25 Oktober 2019.

Baca juga: Pengamat: Tanggal atau Hari Tidak Perlu Jadi Pertimbangan Khusus Dalam Reshuffle Kabinet

Baca juga: Soal Reshuffle Kabinet, PPP Sebut Nama Calon Menterinya Masih Berubah-ubah

Tekait background pendidikanya, Budi menyelesaikan jenjang S1 di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1988.

Ia memilih belajar di jurusan bidang fisika nuklir.

Sedangkan ilmu soal perencanaan keuangan, Budi menimbanya di Singapore Insurance Institute pada tahun 2004.

Dirinya mendapatkan sertifikasi sebagai Chartered Financial Consultat (CHFC) dan Chartered Life Underwriter (CLU)

Wakil Menteri BUMN I, Budi Gunadi Sadikin (https://bumn.go.id/)

Dikutip dari Kompas.com, pria kelahiran tanggal 6 Mei 1964 ini menjajaki kariernya dimulai sebagi Staf Teknologi Informasi di IBM Asia Pasifik yang berpusat di Tokyo, Jepang.

Selanjutnya, Budi melanjutkan karier di IBM Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Systems Integration and Professional Services Manager hingga 1994.

Dari IBM Indonesia, Budi memutuskan pindah ke Bank Bali, yang kini dikenal sebagai Bank Permata.

Budi beberapa kali memegang sejumlah jabatan.

Jabatan-jabatan itu di antaranya sebagai General Manager Electronic Banking, Chief General Manager wilayah Jakarta, dan Chief General Manager Human Resources hingga 1999.

Baca juga: POPULER NASIONAL: Isu Reshuffle Kabinet | Polda Metro Jaya Tetapkan 7 Tersangka Terkait Aksi 1812

Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet Menguat, Kemungkinan Ada 6 Posisi, Diumumkan Bertepatan dengan Weton Jokowi?

Kemudian, Budi bergabung dengan ABN Amro Bank Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Consumer Banking hingga 2004.

Selanjutnya, ia meloncat lagi ke Bank Danamon sebagai Executive Vice President Consumer Banking dan Direktur di Adira Quantum Multi Finance.

Budi kemudian bergabung ke Bank Mandiri pada 2006 hingga akhirnya menjadi Direktur Inalum.

Untuk sekarang ia menemani Erick Thohir untuk menjalankan Kementerian BUMN sebagai Wakil Menteri I.

Sedangkan Wakil Menteri II dijabat oleh Kartika Wirjoatmodjo.

Harta Kekayaan Budi

Dikutip dari laman e LHKP KPK, Budi Gunadi Sadikin rutin melaporkan LHKPN semenjak ia menjabat sebagai Direktur Micro & Reail Banking Bank Mandiri pada 2009. 

Hingga saat ini, tercatat ia telah melaporkan LHKPN sebanyak lima kali.

LHKPN terbaru ia laporkan pada 31 Desember 2019 saat Budi menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN. 

Catatan LHKPN Budi Gunadi Sadikin (e lhkpn KPK)

Dari LHKPN terakhir itu, total harta kekayaan Budi Gunadi Sadikin cukup besar yakni mencapai Rp 161,7 miliar.

Jumlah harta itu mengalami peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Sebagai contoh, harta Budi naik sebesar Rp 17,9 miliar dalam setahun. 

Dari Rp 143,8 miliar pada 2018 naik menjadi Rp 161,7 miliar pada 2019. 

Ia tercatat memiliki sejumlah tanah dan bangunan, tiga mobil serta sejumlah harta lainnya: 

Berikut rincian harta kekyaan Budi Gunadi Sadikin terbaru: 

Baca juga: Reshuffle Kabinet Jokowi: Menimbang Siapa yang Akan Buntung dan yang Ngebet Masuk Istana?

Baca juga: Bocoran PKB, Ada 6 Menteri Jokowi yang Bakal Di-reshuffle

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 89.000.000.000,00

1. Tanah dan bangunan seluas 582 m2/292 m2 di Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp. 48.000.000.000,00

2. Tanah dan Bangunan Seluas 331 m2/150 m2 di Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp. 16.000.000.000,00

3. Bangunan Seluas 50 m2 di Bandung, hasil sendiri Rp. 1.000.000.000,00

4. Tanah dan Bangunan Seluas 1193 m2/568 m2 di Bekasi, hasil sendiri Rp. 9.000.000.000,00

5. Tanah dan Bangunan Seluas 160 m2/160 m2 di Jakarta Selatan hasil sendiri Rp. 7.500.000.000,00

6. Tanah dan Bangunan Seluas 160 m2/160 m2 di Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp. 7.500.000.000,00

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 1.025.000.000,00

1. MOBIL, MERCEDES BENZ E 300 SEDAN Tahun 2012, hasil sendiri Rp. 500.000.000,00

2. MOBIL, MINI COOPER SEDAN Tahun 2012, hasil sendiri Rp. 350.000.000,00

3. MOBIL, MAZDA 2 ALL NEW SKYACTIV R AT Tahun 2015, hasil sendiri Rp. 175.000.000,00

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 4.315.000.000,00

D. SURAT BERHARGA Rp. 63.245.639.505,00

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 4.206.419.954,00

F. HARTA LAINNYA Rp. ----

G. HUTANG Rp. ----

TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp. 161.792.059.459,00

(Tribunnews.comEndra Kurniawan/Daryono/Malvyandie) (Kompas.com/Akhdi Martin Pratama)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini