Ia menuturkan target jaringan itu mendapatkan anak cerdas dengan ranking 1-10 di Ponpesnya untuk dijadikan pemimpin masa depan JI.
“Tiap angkatan 10-15 orang dari Pulau Jawa dan dari luar Pulau Jawa. Total 95 orang yang sudah dilatih dan terlatih. Generasi muda ini dilatih bela diri penggunaan senjata tajam seperti samurai dan pedang. Termasuk juga menggunakan senjata api dan dilatih menjadi ahli perbengkelan, perakitan bom, ahli tempur sampai ahli sergap (Penyergapan) yang mereka sebut sebagai pasukan khusus dengan seragam khusus,” kata Argo
Kejutkan warga
Pengungkapan kasus ini membuat Ketua RW 5 Gintungan, Rukiman saat dikonfirmasi Kompas.com, terkejut.
Sebab, selama ini dianggap tidak ada aktivitas yang mencurigakan di lokasi itu.
"Kita tidak tahu kalau ada aktivitas teroris, terus terang menjadi kaget dengan adanya kabar tersebut," katanya saat dihubungi, Minggu (27/12/2020).
Rukiman mengatakan, selama masa pandemi corona ini diketahui tak banyak aktivitas yang dilakukan di villa itu.
Karena sepinya penyewa, pemilik villa tersebut memanfaatkannya untuk melakukan renovasi bagian bangunan yang rusak.
"Setahu saya memang sepi. Tapi beberapa kali ada aktivitas anak sekolah yang menyewa. Juga ada anak punk atau komunitas anak jalanan yang memanfaatkan untuk bakti sosial," kata Rukiman.
Namun demikian, ia tak memungkiri jika aktivitas yang dilakukan di villa tersebut selama ini cenderung tertutup.
Dari sejumlah aktivitas yang dilakukan selama ini, dirinya mengaku hanya sekali dimintai izin.
Sehingga warga sekitar juga tidak tahu apa saja aktivitas yang dilakukan di lokasi tersebut.
"Izinnya ya waktu anak-anak jalanan bikin acara santunan itu, selebihnya tidak pernah. Warga juga kurang tahu mengenai aktivitas di vila," kata dia.
MUI