"Sambil saya ajari usaha, masa mau kayak gini terus? Ya, mau ya,” imbuhnya.
Baca juga: Hari Pertama Kerja, Risma Temui Pemulung di Belakang Kantornya
Setelah berbincang sekitar 30 menit, Risma dan rombongan terus bergerak.
Dari atas jembatan, Risma turun ke bawah.
Ia bahkan rela memanjat tangga kayu seadanya yang sengaja dipasang warga setempat.
Persis di kolong jembatan Risma menyaksikan beberapa keluarga yang sengaja tinggal di sana.
Di salah satu sudut tampak salah satu lokasi hunian gelandangan.
Di sini terlihat di antaranya kasur gulung lusuh, lemari butut, perangkat mandi, dan sandal jepit berserakan di sekitarnya, yang ditinggal penghuninya.
Dari tempat itu Risma menyusuri bantaran kali sambil menyapa penghuni di sepanjang kawasan tersebut.
Kepada warga bantaran yang menyaksikan kedatangan rombongan ini, Risma kembali menyampaikan keinginannya mengubah nasib mereka.
Ia menjanjikan tempat tinggal yang lebih layak bagi penghuni kolong jembatan itu.
"Saya hanya ingin panjenengan tinggal di tempat lebih baik, mau ya pak, bu," ajak Risma.
Setelah itu Risma dan rombongan bergerak ke Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis “Pangudi Luhur” di Bekasi.
Baca juga: Mensos Risma Singgah dan Sapa Penyandang Disabilitas Intelektual di Ponorogo
Sesuai namanya, Balai “Pangudi Luhur” merupakan bentuk respons Kemensos terhadap permasalahan gelandangan dan pengemis.
Balai “Pangudi Luhur” menyelenggarakan rehabilitas sosial yang bersifat sementara (temporary shelter).