TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGBALAI - BPJS Kesehatan telah banyak bermanfaat bagi masyarakat dari seluruh segmen. Salah satu yang telah memanfaatkan kepesertaan JKN-KIS nya adalah Zainuddin Siahaan (43).
Ditemui di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Tanjung Balai saat mengecek kepesertaan sang anak, Kamis (10/11/2020), peserta segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN tersebut bersedia membagikan kisahnya.
Zainuddin divonis mengalami kanker hidung tiga tahun yang lalu. “Awalnya dari tahi lalat di hidung bagian kanan yang sering dipegang dan digaruk dengan tangan, sehingga menyebabkan tahi lalat itu melebar dan merusak hidung saya bagian kanan,” tutur warga Kecamatan Teluk Nibung tersebut.
Karena keadaan yang kian memburuk, Zainuddin pun harus menjalani perawatan dengan laser dan berakhir dengan operasi pada hidungnya. “Untuk pengobatan, saya sempat 36 kali menjalani laser. Jadwalnya dua sampai tiga hari sekali bolak balik rumah sakit dan 15 menit saja tiap dilaser. Tapi semakin lama hidung saya semakin sakit. Kata dokter, akarnya sudah sampai ke bawah mata saya. Akhirnya saya menjalani operasi di rumah sakit di Samarinda. Hidung bagian kanan diangkat sehingga terbuka seperti ini,” imbuh Zainuddin sembari menunjuk hidung yang tadinya tertutup masker.
Zainuddin lantas memuji pelayanan yang ia dapatkan selama memanfaatkan kepesertaan JKN-KISnya tersebut.
“Alhamdulillah pelayanan yang saya dapatkan sangat baik. Pelayanan tenaga medisnya baik. Saya dirawat dengan telaten karena waktu itu saya merantau sendirian. Dokter pun dari luar negeri. Alat-alat medisnya lengkap, ruangan juga sangat nyaman. Kemarin ditawarkan untuk tempel hidung dari dari kulit, namun saya tidak mau karena lama prosesnya. Jadi intinya tidak ada yang perlu ditingkatkan lagi. Sudah bagus semua,” ungkap ayah tujuh anak tersebut.
Zainuddin bersyukur seluruh biaya berobatnya kala itu ditanggung JKN-KIS. “Kalau dihitung kemarin, perkiraan biaya jika saya menggunakan uang sendiri bisa mencapai 60 juta lebih. Satu kali laser saja satu juta rupiah. Bersyukur sekali saya tidak dipungut biaya apapun,” imbuh Zainuddin.
Di masa tuanya, Zainuddin pun bersyukur telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. “Saya sekarang sudah tidak bekerja lagi karena sudah tua, istri juga. Sehari-hari untuk makan hanya mendapat uang pesangon tiap bulannya dari perusahaan. Jadi kami beruntung kali lah punya JKN-KIS ini,” tutup Zainuddin.(*)