TRIBUNNEWS.COM - Pakar Telematika Roy Suryo angkat bicara soal video penghinaan dan pelecehan terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya, di kanal YouTube My Asean yang diunggah di Malaysia.
Dikatakan Roy Suryo, akun tersebut telah lama dan berulang kali mengunggah video yang bermuatan penghinaan dan pelecehan terhadap Indonesia.
Di antaranya, gambar singa menerkam lambang Indonesia yaitu burung garuda, dan membalik peta Indonesia.
Namun, menurut Roy Suryo, ada hal menarik dalam unggahan YouTube My Asean yang terakhir, karena menyangkut Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sementara yang dia ketahui, orang-orang Malaysia ketika menyinggung Indonesia biasanya dikaitkan dengan sejarah.
Misalnya melecehkan Soekarno atau Mohammad Hatta, dan jarang menyinggung presiden yang sedang aktif.
"Biasanya orang Malaysia itu kalau menyinggung Indonesia itu dikaitkan dengan sejarahJadi misalnya melecehkan Bung Karno, ada juga melecehkan Bung Hatta," kata Roy Suryo dalam video yang diunggah kanal YouTube Talk Show Tvone, Selasa (29/12/2020).
Baca juga: Anggota Komisi II DPR : Video Parodi Lagu Indonesia Raya Harus Diusut Tuntas
Baca juga: Tak Terima Lagu Indonesia Raya Diparodikan, Lutfi Agizal Laporkan Akun YouTube MY Asean ke Polisi
"Jarang menyangkut langsung presiden yang sedang aktif. Jadi kalau dulu jaman Bu Mega, Pak SBY, atau Pak Harto itu jarang," lanjutnya.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini pun mencurigai pelaku mungkin memahami kondisi Indonesia, sehingga terpapar paham radikalisme di tanah air.
Bahkan dia menduga ada Warga Negara Indonesia (WNI) di balik YouTube My Asean.
"Istilah yang ada pada detik ke 50, itu tidak pernah saya dengar diucapkan oleh orang Malaysia. Istilah itu hanya dipahami orang Indonesia. Jadi penyebutan nama yang berbeda dengan nama Presiden."
"Atau ada orang Indonesia yang menyusup masuk menjadi bagian dari akun My Asean tersebut," terang dia.
Untuk itu, Roy Suryo berharap pemerintah benar-benar menyikapi secara serius kasus ini.
Aprat setempat juga harus melakukan penyidikan mendalam ketika pelaku sudah ditangkap.