"Kami juga memastikan sirkulasi udara dengan membuka ruangan acara," katanya.
Baca juga: Acara yang Dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Sebelum Dinyatakan Tertular Covid-19
Sekalipun demikian, Benny menyebut Pemrov bersama Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Jawa Timur tetap akan melakukan upaya tracing dengan melakukan tes kesehatan.
"Kami akan menunggu arahan Sekda terkait tracing tersebut," katanya.
Bukan hanya kali ini saja, sejumlah OPD juga telah melakukan sejumlah upaya tracing tiap ada pegawai yang telah terpapar Covid-19. Mulai dari pelaksanaan swab test hingga isolasi mandiri.
Hingga saat ini, di Jawa Timur sebanyak 65 ASN Pemprov Jatim meninggal terpapar COVID-19 selama pandemi. Angka tertinggi di Oktober hingga Desember.
Sedangkan tenaga kesehatan (nakes) di Jatim yang gugur terpapar COVID-19 pun jumlahnya tak sedikit.
Jumlahnya mencapai 61 orang nakes meninggal karena COVID-19 di Jatim.
2. Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari
Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari terpapar Covid-19 dengan gejala mengantuk berat.
Gejala tersebut dia rasakan pada Sabtu, 21 November 2020 setelah hari sebelumnya pergi ke luar kota menggunakan mobil.
"Pada hari itu saya merasa ngantuk berat, padahal itu jam 10 pagi, bawaannya ingin tidur terus. Tidak seperti biasanya," kata Tantri.
Sampai keesokan harinya, dia masih merasakan gejala yang sama ditambah dengan tulang persendian yang ngilu.
Pada Senin (23/11/2020), dia mengambil sampel lendirnya sendiri menggunakan alat rapid swab dan hasilnya reaktif.
"Jadi, setelah saya lihat hasilnya ternyata strip dua, artinya reaktif lalu saya dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab di laboratorium kesehatan daerah."