TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saksi bernama Mochammad Natsir mengaku pernah dipanggil oleh mantan anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Rizal Djalil untuk dikenalkan dengan mantan Komisaris Utama PT Minarta Dutahutama Leonardo Jusminarta Prasetyo.
Menurut penuturan Natsir, Leo menginginkan proyek di Kementerian PUPR.
Hal itu disampaikan oleh Natsir saat bersaksi dalam sidang dugaan korupsi dengan terdakwa Rizal Djalil di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (4/1/2021).
Baca juga: Mantan Anggota BPK Rizal Djalil Didakwa Terima Suap 20 Ribu Dolar AS dan 100 Ribu Dolar Singapura
Saat pertemuan itu Natsir menjabat sebagai Direktur Pengembangan Sistem Pengembangan Air Minum Kementerian PUPR.
Dalam pertemuan itu, ada tiga hal yang dibahas oleh Rizal Djalil ke Natsir.
Satu di antaranya Rizal Djalil mengenalkan Leonardo kepada Natsir.
"(Pertemuan) sekitar Oktober 2016, saya dipanggil koordinasi kegiatan dan pada kesempatan tersebut ada tiga hal pokok disampaikan Pak Rizal Djalil. Pertama tentang hasil audit BPK yang ternyata setelah saya pelajari pekerjaan pembangunan tempat evakuasi sementara atau TS di Provinsi Banten. Sehingga saya sampaikan ini bukan bidang air minum tugas saya," ucap Nasir.
"Kedua disampaikan dalam waktu dekat akan dilakukan audit PAM SatkerĀ 2015-2016. Ketiga saat saya berpamitan Pak Rizal Djalil bilang ada teman yang ingin ketemu Pak Nasir nanti staf saya yang hubungi," imbuhnya.
Baca juga: Komut PT Minarta Dutahutama Didakwa Beri Uang ke Rizal Djalil dan Pejabat Kementerian PUPR
Natsir mengatakan beberapa hari setelah pertemuan dengan Rizal Djalil, staf Rizal Djalil yang diketahui Natsir juga merupakan tim auditor BPK bernama Sudopo menghubungi Nasir.
Sudopo mengatakan akan ada teman Rizal Djalil yang ingin menemui Natsir yang belakangan diketahui bernama Leonardo Jusminarta Prasetyo.
"Ya beberapa hari kemudian saya dihubungi staf BPK menyampaikan bahwa menindaklanjuti pertemuan saya dengan Pak Rizal Djalil tempo hari, ada orang namanya 'Pak Leo' yang sore ini ingin ketemu Pak Natsir, saya bilang silakan Pak, tapi saya lagi rapat jadi nanti sore," tutur Nasir menirukan percakapannya saat itu.
Pertemuan itu pun terjadi pada sore hari.
Menurut Natsir, Leo menyampaikan keinginananya untuk berpartisipasi dalam proyek Kementerian PUPR.
"Benar. Sorenya datang ke saya seseorang namanya Leo Prasetyo, kemudian menyampaikan yang bersangkutan adalah kontraktor, dan menyampaikan ingin berpartisipasi proyek SPAM air minum. Sehingga saya jawab, silakan ikuti lelang sesuai aturan dengan penuhi syarat administrasi, dan harga kompetitif sehingga nanti kerjanya baik," kata Nasir.