Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Generasi muda kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) yang dikirimkan ke Suriah ternyata bukan kader biasa.
Mereka diketahui memiliki keahlian khusus.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyampaikan satu angkatan generasi muda JI yang dikirimkan ke Suriah disebutkan sebagai paket lengkap.
Bukan hanya sekadar ahli bela diri dan pandai merakit bom, beberapa di antaranya memiliki keahlian IT, medis hingga manajemen untuk menunjang kegiatannya di Suriah.
"Jangan lupa juga bahwa kader muda JI yang dikirim ke Suriah itu istilahnya kelompok yang 10-12 orang itu mempunyai paket lengkap.
Baca juga: Pemuda 21 Tahun Telepon Pengurus Masjid Ngaku Teroris, Ternyata Iseng Ancam Lakukan Pengeboman
Karena paket lengkap itu mempunyai kemampuan dasar dia miliki.
Misalnya bela diri, ada ahli IT, dan juga ada dia keahlian medis juga sudah ada, ada ahli bahasa, ada ahli manajemen," kata Argo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/1/2021).
Argo menuturkan keahlian manajemen yang dimaksudkan berkaitan dengan kepengurusan logistik hingga pergeseran angkatannya pindah dari Indonesia menuju ke Suriah.
"Manajemen berkaitan dengan pengurusan logistik.
Kemudian bagaimana pergeseran anggota di negara itu, bagaimana dia sudah mempertimbangkan, memperhitungkan baik itu transportasi ataupun tempat atau penginapan.
Baca juga: Fakta Teror Bom Masjid di Makassar, Awalnya Pelaku Tanyakan Penjualan Kalender Lalu Ngaku Teroris
Ini sudah tertata semuanya, tadi dikatakan sebagai paket lengkap tadi," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepolisian RI mengungkapkan setiap generasi muda Jamaah Islamiyah (JI) yang dikirimkan ke Suriah diminta terlebih dahulu menuliskan surat wasiat sesaat sebelum meninggalkan Indonesia.
Nantinya, surat itu dipegang oleh pimpinan JI sebagai bukti yang diberikan kepada pihak keluarga jika mereka tewas di medan tempur.
Hal itu diketahui berdasarkan pemeriksaan terhadap salah satu pimpinan JI tertua atau amir Para Wijayanto.
Baca juga: Polri Buka Opsi Tetapkan Tersangka Baru Terkait Pusat Pelatihan Terduga Teroris JI
Dia merupakan salah satu pimpinan JI yang tertangkap pada 29 Juni 2019 silam.
"Setiap kader muda JI yang diberangkatkan ke Suriah, bahwa ia sudah dibekali surat wasiat itu dibawa dipegang oleh Amir.
Seandainya nanti mati sahid di sana, nanti surat wasiat itu akan ditunjukkan ke keluarganya," kata Kadiv Humas Polri irjen Pol Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/1/2021).
Menurut Argo, nantinya pihak keluarga juga akan diberikan santunan oleh pengurus JI sebagai bentuk belasungkawa.
"Nanti dari pengurus JI akan memberikan santunan kepada keluarganya. Itu kalau yang meninggal atau mati syahid di negara lain," tandasnya.