TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto mengatakan program vaksinasi Covid-19 dijadwalkan berlangsung pekan depan.
"Tadi dilaporkan bahwa pemerintah akan segera memulai untuk melakukan vaksinasi yang dijadwalkan sekitar pertengahan bulan atau minggu depan," kata Airlangga usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/1/2021).
Pemerintah menurut Menteri Koordinator bidang Perekonomian tersebut masih menunggu izin penggunaan darurat atau Emergency use Authorization (EuA) vaksin Sinovac dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan juga fatwa kehalalan vaksin dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Dalam memproses izin penggunaan darurat vaksin Sinovac, BPOM kata Airlangga dibantu data-data dari uji klinik yang dilakukan di Bandung dan negara lain yang menggunakan vaksin serupa.
"Data-data (uji klinik) akan digunakan mulai dari data Turki, data Bandung dan juga data-data yang diberikan secara scientific dari Brazil dan juga dari Sinovac itu sendiri," ujarnya.
Informasi yang diterima Tribunnews, pada Minggu (3/1/2021) PT Biofarma disebut telah mendistribusikan vaksin Sinovac ke 12 provinsi di Indonesia, di antaranya, yakni Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Banten.
Berikut catatan Tribunnews daftar provinsi yang telah menerima vaksin Covid-19 termasuk jumlah vaksin yang diterima termasuk peruntukannya hingga Selasa (5/1/20210):
Provinsi DKI Jakarta, 39.200 Vaksin
Sebagai ibu kota negara, Provinsi DKI Jakarta dipastikan sudah menerima pendistribusian vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat.
Menurut Dinas Kesehatan DKI Jakarta, distribusi vaksin tahap pertama sudah diterima secara bertahap, dimulai dari 39.200 vaksin yang telah diterima pada Senin (4/1/2021).
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan pada tanggal 7 Januari nanti juga akan dikirimkan sebanyak 80.850 vaksin.
Sehingga total dalam vaksinasi tahap pertama, Pemprov DKI menerima 120.050 vaksin.
"Vaksin untuk Covid-19 sudah masuk ke Dinkes DKI untuk pengiriman pertama hari ini sebesar 39.200. Tahap pertama ini akan dikirim dua kali nanti tanggal 7 akan dikirim lagi terjadwal itu sebanyak 80.850. Jadi total yang kita terima 120.050," kata Ani kepada wartawan, Selasa (5/1/2021).
Ani menjelaskan untuk vaksinasi tahap pertama, sasaran yang akan disuntik adalah para tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit.
Usai prioritas vaksinasi kepada tenaga kesehatan rampung, selanjutnya Dinkes DKI menunggu alur pemerintah pusat untuk melakukan vaksinasi target berikutnya.
Secara bertahap, vaksinasi akan diberikan hingga kemudian ditujukan kepada masyarakat umum.
"Tahap pertama tenaga kesehatan, jadi tenaga kesehatan yang ada di faskes-faskes sasarannya adalah faskes nanti timeline sasaran yang pastinya dari pemerintah pusat, baru kita berdasarkan data itu kita akan distribusikan ke faskes lain ya nanti bertahap buat warga," jelas dia.
Baca juga: Wagub DKI: Per Hari 20 Ribu Orang akan Disuntik Vaksin Covid-19
Provinsi DIY, 26.800 Dosis
Vaksin Covid-19 tiba di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Selasa (5/1/2021) pagi sekitar pukul 06.12 WIB.
Vaksin tersebut dibawa langsung ke gudang penyimpanan obat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Politeknik Kesehatan Yogyakarta, Jalan Kyai Mojo 55, Kecamatan Pingit, Kota Yogyakarta.
Pendistribusian 26.800 dosis vaksin tersebut dikawal ketat oleh TNI dan Polri dari Jakarta menuju Yogyakarta.
Pengawalan vaksin Covid-19 dipimpin Bripka Yuniawan Arif dengan ketat sejak Selasa dini hari.
Pemerintah DIY kini masih terus menyiapkan vaksinator agar pelaksanaan vaksinasi berjalan sesuai harapan.
Rencananya, tanggal 14 Januari proses vaksinasi pertama akan diberikan Forkopimda DIY yang disaksikan langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
"Tanggal 13 kan RI 1 dan jajaran menteri. Terus tanggal 14-15 seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota serentak. Kemungkinan di DIY ya Forkopimda, Sekda, Kepala Dinas diminta yang pertama, setelah itu kick off. Kalau pak guberbur pertimbangannya usia," Kata Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie, di Kepatihan.
Provinsi Sumatera Utara, 40 Ribu Dosis
Sebanyak 40 ribu dosis vaksin Covid-19 dijadwalkan akan tiba di Sumatera Utara, Selasa (5/1/2021).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatra Utara, Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan rencananya puluhan ribu vaksin buatan Sinovac itu akan sampai pada Selasa sore.
Vaksin akan dikirim melalui pesawat menuju Bandara Kualanamu Internasional, Deliserdang.
"Kalau tidak ada hambatan, besok (Selasa) sekitar jam 4 sore," ucap Alwi yang ditemui di Pendopo Rumah Dinas Gubernur, Senin (5/1/2021).
Menurut Alwi, setibanya di Sumut, vaksin Sinovac itu akan dibawa ke kantor Dinas Kesehatan Sumut, Jalan HM Yamin, Medan sebelum didistribusikan ke sejumlah kabupaten dan kota.
Ia menjamin vaksin tersebut akan aman sampai ke Sumut karena mendapat pengawalan ketat dari personel Polda Sumut.
"Vaksin bakal disimpan di kantor Dinkes. Ada pengawalan dari Polda," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi menyatakan bahwa Provinsi Sumut akan memeroleh kuota sebanyak 40 ribu dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac.
Menurut mantan Pankostrad itu, rencana kedatangan vaksin tersebut masih dalam pembahasan dari tim Satgas Covid-19 Sumut.
"Saya dengar 40 ribu yang akan ke Sumut," ucap Edy, di Rumah Dinas Gubernur.
Baca juga: Jubir BPOM: EUA Tak Gantikan Izin Edar Vaksin, Tapi Sudah Layak Digunakan
Edy menambahkan, sesuai Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) Nomot HK.01.07/Menkes/12757/2020 tentang Penetapan Sasaran Pelaksanaan Vaksin Covid-19 maka nantinya vaksin yang tiba akan diperuntukkan bagi tenaga kesehatan yang ada di Sumut.
"Yang digunakan khususnya tenaga kesehatan," sebutnya.
Terkait gudang tempat penyimpanan vaksin Sinovac yang akan masuk ke Sumut, sudah dipersiapkan oleh tim Satgas.
"Hari ini dirapatkan. Soal gudang lokasi penyimpanan silakan tanya Kadis Kesehatan," ungkapnya.
Provinsi Jatim, 77.760 Vaksin
Sebanyak 77.760 vaksin Sinovac yang rencananya akan digunakan untuk vaksinasi Covid-19 tiba di Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, Senin (4/1/2020).
Kepala Dinkes Jatim, Dr Herlin Ferliana MKes mengungkapkan awalnya pihaknya menargetkan 316.000 vaksin.
Namun, karena distribusi vaksin dibagikan ke seluruh provinsi, maka pihaknya baru menerima 77.760 vaksin.
"Mungkin vaksin ini akan diberikan bertahap, karena awalnya mau diberikan ke beberapa provinsi besar. Dan realisasinya diberikan ke seluruh provinsi," kata dia.
Ia mengungkapkan distribusi Dinkes ini dilakukan dengan pemberitahuan H-2.
Sehingga pihaknya belum mengetahui distribusi vaksin tahap selanjutnya.
Sementara itu distribusi ke Kota dan Kabupaten baru akan dilakukan jika vaksin telah mendapat rekomendasi BPOM.
Serta adanya petunjuk teknis lanjutan dari Kementerian Kesehatan.
"Kami masih menunggu instruksi dari BPOM untuk penggunaan vaksin, jadi ada pernyataan resmi tentang keamanan vaksin ini," tegasnya.
Selama belum ada instruksi BPOM dan Kementrian Kesehatan, vaksin akam disimpan dan dijaga di ruangan dingin Dinkes Jatim yang suhunya 2-3 derajat.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Diyakini Jadi Pendorong Realisasikan Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tahun Ini
"Dengan tiga ruangan yang kami miliki, kami masih bisa menyimpan vaksin Covid ini khusus di satu ruangan," tuturnya.
Provinsi Sulsel, 30 Ribu Vaksin
Sebanyak 30 ribu vaksin Sinovac Bio Farma mendarat di Sultan Hasanuddin International Airport Makassar (SHIAM), Selasa (5/1/2021).
Vaksin yang dikemas dalam 16 Koli ini merupakan bagian dari vaksin gelombang pertama, dengan total 66.640 vaksin, untuk wilayah Sulsel.
Nantinya vaksin tersebut akan didistribusikan untuk Kabupaten/Kota di wilayah Sulawesi Selatan oleh Dinas Kesehatan Sulsel.
Untuk memastikan kelancaran dan keamanan pendistribusian tersebut, Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdy Syam menyampaikan pihaknya telah menginstruksikan Polda Sulsel dan jajarannya untuk mendukung penuh program ini.
Hal ini nampak dengan kehadirannya di Terminal Cargo Sultan Hasanuddin International Airport Makassar (SHIAM) menyaksikan langsung penandatangan Berita Acara oleh Kadinkes Sulsel Muh Ichsan Mustari sekaligus memantau proses pemindahan dan pengamanan vaksin.
"Kami hadir untuk memastikan keamanan dan kelancaran distribusi vaksin di Wilayah Sulsel. Baik dari terminal Kargo ke Dinas Kesehatan, maupun ke Kabupaten/Kota. Bahkan di Polres jajaran kami siap," ujar Kapolda Sulsel di hadapan awak media.
Nampak ratusan petugas Kepolisian mengawal kendaraan pengangkut vaksin menuju Dinkes Sulsel, menggunakan sejumlah kendaraan taktis dan pengawalan Polri.
Baca juga: Warga Rusia Boleh Pergi ke Luar Negeri Asal Punya Paspor Vaksin Sputnik-V
Kepala Dinkes Prov Sulsel yang hadir menyampaikan terima kasih atas dukungan Polda Sulsel guna menyukseskan program vaksin gelombang pertama.
"Terima kasih bapak Kapolda atas kerjasama dan dukungannya. Nantinya vaksin ini akan didistribuaiakan ke daerah. Untuk tenaga medis terutama, sebagai garda terdepan menghadapi Covid-19", ujar Ichsan.
Provinsi Lampung, 45.520 Vaksin
Vaksin Corona Sinovac untuk warga Lampung telah tiba di lokasi pendistribusian di UPTD Instalasi Farmasi dan Kalibrasi Alkes, Pahoman Bandar Lampung pukul 01.26 WIB dini hari, Senin (4/1/2021).
Vaksin Covid-19 tersebut merupakan kiriman dari PT Biofarma Bandung Jawa Barat telah sampai di UPTD Instalasi Farmasi dan Kalibrasi Alkes, Jalan Dokter Susilo Pahoman Bandar Lampung.
Sebanyak 35 polisi melakukan pengawalan vaksin corona yang dibawa mobil box D 8888 SL.
Pengawalan ketat dengan menggunakan kendaraan tastis (rantis) 4 unit, baracuda 2 unit dan 2 unit mobil KBR (kimia biologi radiologi).
Saat tiba vaksin tersebut langsung dimasukkan ke dalam cool room (ruang pendingin) dengan suhu 8 derajat celsius di UPTD Instalasi Farmasi dan Kalibrasi Alkes di Jalan Dr Susilo Pahoman.
Sopir dan kernet serta dibantu tim dari Diskes Lampung menurunkan vaksin tersebut dari mobil box tersebut.
Dipindahkan box vaksin tersebut dengan ditarik oleh petugas dengan jarak 8 meter dari dalam mobil box ke lokasi penyimpanan.
Setelah 21 box vaksin milik Provinsi Lampung telah masuk ke dalam gudang penyimpanan (cool room).
Selanjutnya dilakukan pengecekan untuk melihat kevalidan vaksin yang diterima Provinsi Lampung.
Saat vaksin itu tiba maka harus dilakukan pendataan ulang dengan metode scanner barcode.
"Jadi barcode itu ditempelkan ke box yang berisikan vaksin tersebut, namun setelah dilakukan scanner untuk dilakukan pendistribusian sempat terhambat akibat ketidakcocokan lokasi," kata Kepala UPTD Instalasi Farmasi dan Kalibrasi Alkes Diskes Provinsi Lampung Aries Aviantono saat ditemui Tribun Lampung, Senin (4/12/2020) dini hari.
Baca juga: Dinkes DKI Sudah Terima 39 Ribu Vaksin Covid-19 dari Pusat, 7 Januari Dikirim Lagi 80.850 Vaksin
Scanning juga telah dilakukan dan akhirnya tim melakukan penghitungan ulang dengan metode manual tanpa alat scanning.
Karena aplikasi tersebut eror, sehingga petugas diminta untuk melakukan scanning dengan cara dihitung manual.
Adapun vaksin yang masuk ke dalam ruang penyimpanan cool room itu ada 21 dus, terdiri dari 20 koli × 1.960 vial (dosis) dan 1 koli × 1.320 vial (dosis).
Dengan akumulasi vaksin tahap awal sebanyak 45.520 vaksin yang diperuntukan bagi para tenaga medis.
Provinsi Lampung merupakan daerah kedua penerima vaksin untuk keduanya setelah Banten.
"Kita juga penerima pertama vaksin Sinovac tersebut dalam satu mobil truk tersebut, " kata Aries.
Provinsi Sumatera Selatan, 30 Ribu Dosis
Sejumlah 30 ribu vaksin corona untuk Provinsi Sumatra Selatan telah tiba di Palembang, Senin (4/1/2021) pagi.
Sebenarnya Provinsi Sumsel pada tahap pertama ini menerima kuota 58 ribu dosis vaksin corona dari pemerintah pusat.
Hanya saja baru dikirim 30 ribu dosis karena keterbatasan tempat penyimpanan.
Sebelumnya, Provinsi Sumsel mengajukan 5,7 juta vaksin kepada pemerintah pusat.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, pemerintah provinsi Sumsel akan melakukan pembelian vaksin secara mandiri jika kuota vaksin yang diberikan pemerintah kurang mencukupi kebutuhan.
"Kita akan melihat kuota yang diberikan pemerintah pusat untuk Sumsel. Kalau memang belum penuhi kuota kebutuhan kita, maka kita menunggu izin Kemenkes atau izin dari Presiden untuk kita beli sendiri vaksinnya. Tapi kita juga masih menunggu berapa harga vaksin itu," katanya, diwawancarai usai rapat koordinasi dengan pemerintahan kota Palembang mengenai Kondisi Jalan dan Penataan Kawasan Kota Palembang bersama Walikota Palembang di kantor gubernur Sumsel, Senin (4/1/2021).
Deru menyebutkan, untuk membeli vaksin tersebut pihaknya akan menganggarkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumsel.
Tak hanya itu, dia juga akan meminta setiap perusahaan yang ada di Sumsel untuk membantu membeli vaksin dari anggaran dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Baca juga: Rabu Pekan Depan, Penyuntikan Perdana Vaksin Covid-19, Dipimpin Langsung Presiden Jokowi
"Berapa besaran anggarannya, kita masih belum membahas itu.
Alokasi anggarannya proporsional karena kita belum tahu harga vaksin. Kalau sudah tahu harganya, kita akan beli," jelasnya.
Deru menegaskan, pembelian vaksin ini sebagai upaya untuk mempercepat masa pemulihan dari Covid-19 yang sudah menyebar luas di Sumsel.
Dia pun meminta masing-masing kepala daerah di Sumsel melakukan hal yang sama terkait pembelian vaksin.
Dia menyebutkan, pemberian vaksin Covid-19 ini diutamakan bagi tenaga kesehatan (nakes) yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19.
"Yang paling penting adalah anak didik dan guru. Kita akan beli vaksin ini sesuai dengan arahan pemerintah pusat," kata dia.
(Tribunjogja/Miftahul Huda) (Mustaqim Indra Jaya/tribun-medan.com) (Sripoku/Jati Purwanti) (Tribun Timur) (Tribunnews/Taufik Ismail) (Tribun Lampung/Bayu) (Tribunjatim/Sulvi Sofiana)