Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto menyampaikan prakirakan cuaca dan prakiraan tinggi gelombang saat proses pencarian Sriwijaya Air SJ182 di perairan Kepulauan Seribu, Senin (11/1/2021).
"Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, potensi cuaca di wilayah Operasi Pencarian Dan Pertolongan Kecelakaan Pesawat Sriwijaya SJ182 yakni hujan ringan pagi hari, siang berawan, sore hujan ringan, dan dini hari hujan sedang," kata Deputi Bidang Meteorologi Guswanto.
Guswanto menjelaskan tinggi gelombang di kisaran 0.3 - 1.3 meter, sedangkan arah dan kecepatan arus (permukaan) timur laut - tenggara sekitar 5 - 20 cm.
Seperti diketahui, Tim SAR Gabungan kembali melakukan pencarian terhadap pesawat Sriwijaya SJ-182 di sekitar wilayah perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Baca juga: Sebelum Dioperasikan Sriwijaya Air, Boeing 737-500 yang Nahas Pernah Dipakai 2 Maskapai AS
Kepala Basarnas Marsdya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan pencarian bakal dilakukan di dalam dan permukaan laut untuk mencari bagian pesawat dan korban.
"Adapun rencana kita besok masih operasi di daerah yang sama dengan metode di bawah dan dan permukaan laut," kata Bagus di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021).
Baca juga: Nggak Banyak, Ini Beberapa Kecelakaan yang Libatkan Boeing 737-500 Seperti Sriwijaya Air SJ-182
Tim SAR Gabungan akan melebarkan area pencarian hingga di kawasan pesisir.
Hal ini dilakukan karena arus laut menuju ke arah pesisir. Sehingga diduga membawa bagian pesawat Sriwijaya Air.
Baca juga: Menangis Histeris, Kehilangan Istri dan 3 Anak di Insiden Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
"Dengan sedikit melebarkan area pencarian dan menambah pencarian di pesisir karena arus dari laut menuju ke pesisir," tutur Bagus.
Sementara di bawah permukaan, tim SAR Gabungan akan berkonsentrasi pada pencarian atau evakuasi terhadap korban dan bagian pesawat.
"Di sisi lain juga kita tetap sekaligus melakukan pencarian terhadap black box bersama KNKT," pungkas Bagus.