Satgas Udara Penanganan Covid-19 juga bersiap di posko Crisis Center Terminal 2D.
Sementara, Kasatreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Alexander Yurikho mengatakan pihaknya juga membuka posko bantuan.
Baca juga: Kabaharkam Polri Turun Langsung Pantau Proses Pencarian Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Posko tersebut juga menyediakan trauma healing oleh polwan.
"Kemudian ada verifikasi claim asuransi PT Jasa Raharja," sambung Alexander.
Kemudian akan ada pengantaran dan pengawalan keluarga korban menuju lokasi yang dibutuhkan seperti JICT atau RS Polri Kramat Jati.
"Di sana untuk menyerahkan data Ante Mortem," pungkasnya.
Sebagai informasi. Sriwijaya Air membuka hotline di nomor 021–8063 7816 dan 021–8063 7817 yang dapat dihubungi oleh keluarga dan kerabat penumpang.
Kesaksian nelayan dan prediksi KNKT
Hingga saat ini penyebab jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta belum diketahui pasti.
Namun, penuturan dari nelayan yang menjadi saksi tak jauh dari lokasi pesawat jatuh dan prediksi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bisa menjadi gambaran sementara bagaimana pesawat tesebut jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/11/2021) lalu.
Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Eko Wahyu mengatakan ada tiga nelayan berada sekira 100 meter dari lokasi pesawat jatuh ketika peristiwa terjadi.
Baca juga: Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Wakil Ketua MPR Sampaikan Duka Mendalam
Ketiganya nelayan itu bercerita kondisi perairan saat itu sedang dilanda hujan lebat sekitar pukul 15.00-15.30 WIB, Sabtu (9/1/2021).
Namun memang, ketiga nelayan tidak melihat langsung bentuk pesawat tersebut saat proses jatuhnya.
"Kemarin itu ada tiga nelayan memberikan informasi awal pada saat jatuhnya pesawat ini karena mereka tidak melihat langsung pesawat jatuh itu tidak," kata Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Eko Wahyu di Kapal KN SAR Wisnu, Kepulauan Seribu, Senin (11/1/2021).