News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Tim Evakuasi Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Hadapi Cuaca Ekstrem, Tidur di Geladak Kapal

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak 18 penyelam diterjunkan untuk membantu pencarian serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021).

Memasuki malam hari, tim penyelam yang baru datang dipindahkan dari Kapal KN SAR Basudewa menuju ke Kapal KN SAR Wisnu yang menjadi pusat kapal utama Basarnas di sekitar lokasi pencarian Sriwijaya Air SJY-182.

Seluruhnya pun bermalam di sana bersama ratusan tim evakuasi Basarnas lainnya yang telah terlebih dahulu tiba.

Usai makan malam dengan makanan siap saji, relawan maupun tim Basarnas pun berbaur tidur di pinggir lantai kapal (deck) tanpa alas.

Namun, beberapa di antaranya tidur di dalam kamar yang tersedia di kabin kapal. Sebab, kapal KN SAR Wisnu terbilang cukup besar dengan desain interior yang lebih modern.

Esok harinya, awan di sekitar lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 juga tampak masih gelap.

Namun usai salat subuh, tim penyelam tetap mempersiapkan perlengkapan penyelaman di tengah cuaca tak menentu.

Mereka bersiap dalam posisi memakai masker, regulator, drysuit, Bouyancy Compensation Device (BCD), weightbelt, gauges, hingga menggendong oksigen.

Flight Data Recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu ditemukan dan ditunjukkan ke media di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/1/2021).  Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Karena kondisi masih memungkinkan, tim pertama pun memutuskan untuk turun melakukan operasi penyelaman usai pengarahan.

Tim penyelam hanya diberikan waktu 20 menit berada di dalam laut. Setelah waktu itu, tim penyelam diminta harus naik ke permukaan air kembali meskipun tidak dapat hasil pencarian di bawah laut.

Kepala Kantor Basarnas DKI Jakarta Hendra Sudirman menyampaikan operasi penyelaman pada Senin (11/1/2021) itu terbilang lancar.

Total, ada 50 penyelam yang diterjunkan oleh tim gabungan SAR dan relawan. Namun karena faktor cuaca yang mendadak berubah, tim gabungan Basarnas hanya mampu menurunkan 2 dari 3 tim penyelam pada pagi dan siang hari.

Sedangkan pada sore hari, ombak mendadak meninggi lantaran akan adanya hujan kembali.

"Mas bisa lihat di sini cuaca tidak seperti di sana (JICT). Ombak di sini bergelombang agak besar. Jadi kita harus lihat situasi," katanya.

Namun demikian, tim Basarnas mengaku akan terus melakukan proses pencarian korban Sriwijaya Air SJ-182 hingga 7 hari ke depan.

Waktu tersebut bisa diperpanjang jika seluruh korban belum ditemukan oleh tim evakuasi.

Terhitung hingga Selasa (11/1) tim gabungan Basarnas, TNI-Polri dan relawan telah mengumpulkan sebanyak 114 kantong jenazah yang dibawa ke JICT II.

Kantong jenazah itu berisikan potongan tubuh, serpihan pesawat hingga barang-barang pribadi milik korban.(tribun network/igm/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini