Hasil penapisan kesehatan menunjukkan suhu tubuh Presiden saat diperiksa adalah 36,3 derajat celcius dan tekanan darah 130/67 mmHg.
Sebelum menerima vaksin, petugas turut memastikan bahwa Jokowi tidak pernah terkonfirmasi positif Covid-19, tidak sedang batuk dan pilek serta tidak memiliki riwayat penyakit jantung atau ginjal.
Usai penyuntikan, Jokowi mengikuti proses observasi Kemungkinan Kejadian Ikutan Pascaimunasisi (KIPI) di Ruang Oval Istana Merdeka selama sekitar 30 menit.
Dia berkegiatan seperti biasa setelahnya, salah satunya berbincang dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Vaksinasi Covid-19 perdana kepada Jokowi di Istana Merdeka adalah awal dari program vaksinasi massal secara gratis. Usai dilakukan di Istana, vaksinasi akan terus dilanjutkan ke seluruh Indonesia.
"Setelah kita melakukan vaksinasi perdana ini, nanti akan terus dilanjutkan vaksinasi di seluruh provinsi, kabupaten dan kota di seluruh tanah air," kata Presiden Jokowi setelah disuntik vaksin Covid-19.
Dalam kesempatan itu Jokowi sekaligus mengucapkan terimakasih kepada perwakilan organisasi profesi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), perwakilan perawat, bidan, buruh, dan guru.
Lalu, perwakilan organisasi keagamaan dari MUI, Muhammadiyah, PBNU, Matakin, Permabudhi, dan PHDI dalam pelaksanaan vaksinasi perdana.
"Terima kasih telah bersama-sama dengan saya tadi divaksin," kata Presiden.
Vaksin tersebut juga telah mengantongi izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan telah dinyatakan suci dan halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Vaksinasi nasional dinilai Jokowi sangat genting, khususnya dalam rangka memutus rantai penularan virus di tengah masyarakat.
"Selain itu, membantu percepatan pemulihan ekonomi, terkahir meskipun telah dilaksanakan vaksinasi," kata Presiden.
Vaksin Covid-19 yang disuntikkan kepada Presiden Jokowi bernama CoronaVac.
Vaksin tersebut diproduksi oleh produsen asal China, Sinovac Life Science Co.Ltd. bekerja sama dengan PT. Bio Farma (Persero).