News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Djoko Tjandra

Saksi dari Kejagung Tepis Pengakuan Pinangki Lapor Posisi Djoko Tjandra di Malaysia

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terdakwa kasus dugaan suap dan gratifikasi pengurusan fatwa Mahkamah Agung (MA) Djoko Tjandra, Jaksa Pinangki Sirna Malasari menghadiri sidang tuntutan di Pengadilan Tipikor, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (11/1/2021). Dalam kasus ini, Jaksa Pinangki didakwa telah menerima uang 500 ribu dollar Amerika dari Djoko Tjandra sebagai fee untuk mengurus fatwa MA melalui Kejaksaan Agung agar eksekusi berdasarkan putusan hukum terhadap Djoko Tjandra tidak dilakukan. Atas perbuatannya itu, Jaksa Pinangki dituntut hukuman empat tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsider enam bulan kurungan oleh Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Agung. Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sidang lanjutan kasus dugaan suap pengurusan fatwa Mahkamah Agung (MA) dengan terdakwa Djoko Tjandra kembali digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (14/1/2021).

Pada sidang beragendakan pemeriksaan saksi ini, jaksa penuntut umum (JPU) pada Kejaksaan Agung menghadirkan saksi bernama Syarief Sulaeman Nahdi.

Syarief menjabat sebagai Kasubdit Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) pada Direktorat Upaya Hukum Luar Biasa, Eksekusi dan Eksaminasi (Uheksi) Jampidsus Kejagung.

Baca juga: Sidang Vonis Andi Irfan Jaya, Perantara Suap Pinangki-Djoko Tjandra Ditunda

Syarief menepis pengakuan jaksa Pinangki Sirna Malasari yang mengaku sudah melaporkan Djoko Tjandra ke jajaran Uheksi Kejagung.

Mulanya, jaksa Zulkipli mendalami soal ada atau tidaknya laporan resmi dari seseorang terkait posisi Djoko Tjandra yang saat itu menjadi buron kasus korupsi hak tagih atau cessie Bank Bali. Kemudian Syarief mengaku tidak pernah mendapat laporan.

"Tidak ada (laporan), tidak pernah ada," ucap Syarief.

Baca juga: Hukuman 4 Tahun Kekecilan, ICW: Jaksa Pinangki Layak Dituntut 20 Tahun Penjara

"Apakah saksi mengenal saudari Pinangki? Apakah selama dari tahun 2019 sampai 2020 pernah ada laporan baik secara langsung atau tidak yang bersumber dari saudari Piangki bahwa terkait dengan terdakwa Joko S Tjandra apapun itu? Pernah ada?" timpal jaksa Zulkipli.

Syarief menuturkan selama dia menjabat sebagai Kasubdit Uheksi, tak pernah ada laporan terkait Djoko Tjandra.

"Tidak ada, tidak pernah ada, kalau secara formal surat tidak ada," tutur Syarief.

Syarief juga bersedia dikonfrontir dengan Pinangki terkait laporan ini. Ia menegaskan tidak pernah ada laporan dari Pinangki atau siapapun terkait posisi Djoko Tjandra di Malaysia saat menjadi buron.

"Tidak ada, boleh dikonfrontir (dengan Pinangki)," katanya.

Baca juga: Jaksa Pinangki Jalani Sidang Tuntutan Hari Ini

Sebelumnya, Syarief juga sudah bersaksi dalam sidang Pinangki ketika itu Pinangki duduk sebagai terdakwa.

Pinangki saat itu membantah keterangan Syarief yang membantah pengakuannya soal dirinya sudah lapor ke jajaran Uheksi Kejagung tentang keberadaan Djoko Tjandra.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini