Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI AL mengerahkan pesawat patroli maritim CN-235 MPA untuk membantu pencarian korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Kamis (14/1/2021).
Pesawat tersebut merupakan pesawat patroli maritim sayap tetap (fixed wing) yang dilengkapi perangkat Forward Looking Infra Red (FLIR) Star Safire 380HD.
Selain itu, lesawat yang digunakan Skuadron Udara 800/Patroli Maritim dan bermarkas di Lanudal Juanda, Sidoarjo Jawa Timur tersebut juga memiliki radar dengan kemampuan mendeteksi objek diatas permukaan laut.
Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid K yang secara langsung memimpin pencarian di lokasi mengatakan pengerahan tersebut dimaksudkan untuk mengamati permukaan di area jatuhnya pesawat.
Baca juga: Keluarga Akan Tabur Bunga Jika Jasad Captain Afwan Pilot Sriwijaya Air Tidak Ditemukan
Baca juga: Suasana Haru di Pemakaman Okky Bisma Pramugara Sriwijaya, sang Istri Tak Mampu Menahan Tangis
Dengan kondisi arus yang terus berubah di lokasi, kata Rasyid, ada kemungkinan serpihan-serpihan yang muncul dipermukaan terbawa arus, sehingga diperlukan pengamatan dari udara untuk melakukan pendeteksian.
"Apabila ada temuan dan hal-hal yang perlu dipastikan, selanjutnya tim pengamat udara akan berkomunikasi dengan anggota SAR dipermukaan untuk memastikan hasil pengamatan tersebut," kata Rasyid dalam keterangan tertulis pada Kamis (14/1/2021).
Sebelumnya Rasyid mengatakan sejak Operasi SAR tersebut dibuka oleh Basarnas, TNI AL mengerahkan sejumlah Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) serta tim Penyelam TNI AL yang terdiri dari Komando Pasukan Katak (Kopaska), Intai Amfibi Marinir (Taifib) dan Penyelam Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmada I untuk membantu pencarian pesawat tersebut.
"Sesuai arahan KSAL Laksamana TNI Yudo Margono yang memberikan semangat dan dukungan penuh kepada seluruh prajurit di lapangan dengan meninjau langsung proses pencarian di lokasi, TNI AL langsung mengerahkan KRI dari Komando Armada I, KRI Teluk Gilimanuk-531 yang mengangkut Tim Penyelam TNI AL untuk membantu pelaksanaan Operasi SAR yang digelar oleh Basarnas," kata Rasyid.
Selain itu, kata Rasyid, dikerahkan pula KRI RE Martadinata-331, KRI Tjiptadi-381, KRI Teluk Cirebon-543, KRI Parang-647, KRI Kurau-856, KRI Tenggiri-865, KRI Cucut-886, serta Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB) Denjaka, Kopaska, Taifib dan Dislambair juga membantu melakukan pencarian di tempat jatuhnya pesawat SJ 182.
TNI AL juga mengerahkan KRI Rigel-933 yang merupakan kapal survei hidro-oseanografi yang memiliki beragam perlengkapan canggih dengan kategori multipurpose research vessel (MPRV).
Secara umum, dalam misi SAR bawah laut kata Rasyid, KRI Rigel-933 menggunakan empat alat yang dioperasikan bergantian, yakni multibeam echosounder, magnetometer, side scan sonar, dan ROV.