Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat sebagian besar Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan masih dilanda banjir, warga diminta terus waspada mengingat hujan yang diprediksi masih akan terjadi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan wilayah Kalimantan Selatan dalam 3 hari ke depan akan diguyur hujan.
Adapun ada beberapa daerah di Kalsel yang diperkirakan diguyur hujan dengan intensitas sedang.
"Yang perlu diwaspadai adalah beberapa daerah di Kalsel bagian selatan dan barat, seperti wilayah Banjarmasin, Banjarbaru, Kab Banjar, Tanah Laut, Barito Kuala, Tapin dan Hulu Sungai Selatan di mana wilayah-wilayah ini berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang," Kepala Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (18/1/2021).
Syamsuddin mengatakan intensitas hujan akan menurun pada akhir Januari.
Baca juga: Pencuri Berkeliaran Incar Rumah Korban Banjir di Kalsel, Pengungsi Memiih Pulang
Baca juga: UPDATE Banjir Kalsel Senin Pagi, Trans Kalimantan Belum Bisa Dilintasi, Genangan 1,5 M, Jalan Rusak
"Namun ada peningkatan kembali pada awal Februari dalam kondisi normal sebagaimana siklus musim hujan," lanjutnya.
Dia menjelaskan pemicu cuaca ekstrem yang melanda Kalsel beberapa hari ini.
"Adanya pergerakan suplai uap air dari Pasifik Timur ke Pasifik Barat (La Nina) serta suhu muka laut yang lebih hangat dari normalnya, mengakibatkan aktivitas potensi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di wilayah Kalimantan Selatan menjadi lebih signifikan," katanya.
Selain itu, dikatakan Syamsuddin, aadanya pusaran angin tertutup atau Sirkulasi Eddy di sekitar Kalimantan mengakibatkan terbentuknya daerah pertemuan angin (konvergensi) di wilayah Laut Jawa hingga Kalimantan bagian Selatan dan Timur.
"Kondisi ini berpotensi menambah massa uap air dari Laut Jawa yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan awan-awan konvektif yang masif di sekitar Kalimantan Selatan," papar Syamsuddin.
"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrim dan dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dan jalan licin," pungkasnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 7 Kabupaten/Kota terdampak banjir di Provinsi Kalimantan Selatan.
Ketujuhnya antara lain Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, Kota Banjar Baru, Kota Tanah Laut, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong. Hal ini berdasarkan data yang dihimpun pada pada 16 Januari 2021 pukul 10.00 WIB.
Tercatat sebanyak 27.111 rumah terendam banjir dan 112.709 warga mengungsi di Provinsi Kalimantan Selatan akibat hujan dengan intensitas sedang menyebabkan banjir yang terjadi pada Selasa (12/1/2021).
Update Banjir Kalsel Senin 18 Januari 2021
Kemacetan terjadi di jalan Ahmad Yani km 3.5 pada Senin (18/1/2021) pagi.
Kemacetan terjadi di jalan Ahmad Yani km 3.5 pada Senin (18/1/2021) pagi karena jalan tergenang banjir yang mencapai tinggi lutut orang dewasa.
Pantauan Banjarmasinpost.co.id sekitar pukul 09.00 Wita, kemacetan ini terjadi sejak memasuki flyover arah ke luar kota Banjarmasin.
Kendaraan roda dua dan empat terlihat hanya mengambil satu lajur saja lantaran menghindari titik yang lebih dalam di sebelah kiri.
Tak sedikit pula pengemudi motor yang mengalami kemogokan karena nekat mengemudi di genangan air.
Banjir telah merendam Kota Banjarmasin sejak beberapa waktu terakhir.
Jalan A Yani yang merupakan jalan nasional pun turut terendam sehingga mengakibatkan kemacetan di jalan keluar Kota Banjarmasin.
Trans Kalimantan Belum Bisa Dilewati
Meski cuaca mulai membaik ditandai menurunnya intensitas curah hujan sejak dua hari terakhir, namun genangan banjir di wilayah Kecamatan Batibati, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), hingga saat ini masih cukup dalam.
Ruas jalan raya Trans Kalimantan di perbatasan Desa Gunungraja Kecamatan Tambangulang dan Desa Benuaraya Kecamatan Batibati juga masih belum memungkinkan dilintasi.
Karena itu jalur vital akses utama penghubung Kota Pelaihari-Banjarmasin tersebut masih ditutup total.
"Belum bisa dibuka karena kondisi genangan di atas badan jalan masih cukup tinggi," sebut Kapolres Tala AKBP Cuncun Kurniadi melalui Kasat Lantas AKP M Taufiq Qurahman, Senin (18/1/2021).
Ia menyebutkan genangan terdalam masih mencapai 1,5 meter.
Sedangkan genangan terendah setengah meter.
Rata-rata kedalaman genangan antara setengah meter hingga satu meter.
Bentang panjang genangan juga cukup panjang sekitar satu kilometer.
Karenanya, kondisi tersebut belum memungkinkan dilewati kendaraan bermotor.