TRIBUNNEWS.COM - Keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah menerima santunan dari pihak asuransi Jasa Raharja dan maskapai Sriwijaya Air.
Santunan itu diberikan kepada beberapa perwakilan keluarga korban yang diselenggarakan di JICT II Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (20/1/2021).
Dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Menteri Hubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjabarkan rincian jumlah santunan itu.
"Pihak asuransi (Jasa Raharja) telah menyerahkan santunan kecelakaan Rp 50 juta kepada korban 36 orang," terang Budi, Rabu (20/1/2021).
Sementara, pihak maskapai Sriwijaya Air memberikan santunan dengan total Rp 1.250.000.000.
Baca juga: Tinjau Posko Evakuasi Sriwijaya Air, Jokowi Minta Aspek Keamanan Sektor Transportasi Diutamakan
Baca juga: Viral Tangkap Layar Sinyal SOS di Pulau Laki, Area Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182
"Secara paralel, Sriwijaya menyiapkan penyerahan uang asuransi sebesar Rp 1.250.000.000 per penumpang kepada ahli waris."
"Setelah keluarga korban melengkapi surat yang menunjukkan ahli waris yang dikeluarkan pemerintah setempat," jelas Budi.
Sebelumnya, Menhub itu juga melaporkan hasil pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 oleh tim gabungan sampai hari ini.
"Di hari ke-12, Basarnas sudah mengumpulkan 324 kantong bagian tubuh penumpang."
"Sebanyak 63 kantong serpihan kecil pesawat, 55 bagian potongan besar pesawat," ucap Budi pada kesempatan yang sama.
Baca juga: Presiden Jokowi Tinjau Posko Evakuasi Sriwijaya Air SJ-182 di Dermaga JICT II Tanjung Priok
Baca juga: Viral Video Jeritan Minta Tolong saat Pencarian Sriwijaya Air di Laut, Roy Suryo Ulas Fakta Ini
Sampai saat ini, 40 penumpang berhasil diidentifikasi.
Sebanyak 27 di antaranya, telah diserahkan pada keluarga.
Pada kesempatan ini, Jokowi meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk segera menindaklanjuti investigasi kecelakaan itu.
"Di bidang transportasi, keselamatan adalah yang utama."
"Oleh sebab itu, saya minta segera ditindak lanjuti baik oleh pihak KNKT maupun Kementerian Perhubungan," kata Jokowi.
Baca juga: Ini Berkas yang Harus Disiapkan Keluarga Korban Pesawat Sriwijaya SJ-182 saat Melapor
Baca juga: Viral, Dua Hari Sebelum Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, Captain Afwan Terekam CCTV di Bandara Padang
Ia menyinggung pula terkait pemeriksaan dan pengawasan terhadap maskapai penerbangan lainnya.
Pemberian santunan ini juga disaksikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)
"Terutama pemeriksaan dan pengawasan terhadap pesawat-pesawat yang akan terbang."
"Demi keselamatan masyarakat, demi keselamatan penumpang," tambahnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi terima kasih pada semua tim gabungan evakuasi pesawat.
Hari Ke-12: Tim SAR Gabungan Sriwijaya Air SJ 182 Lakukan Pencarian hingga Pesisir Pantai Utara Jawa
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, pada hari ke-12 Operasi SAR Gabungan Sriwijaya Air SJ 182, Rabu (20/1/2021), Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman mengatakan Tim SAR Gabungan melakukan upaya pencarian korban dan serpihan pesawat di atas permukaan hingga ke pesisir Pantai Utara Jawa.
Selain itu, kata Rasman, pencarian di atas permukaan juga dilakukan di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang yang merupakan titik yang diduga lokasi jatuhnya pesawat.
"Untuk di atas permukaan tetap kita upayakan di sekitar pulau, kemudian di pesisir Pantai Utara Jawa ke arah Jakarta, Banten, dan sebagainya," kata Rasman di kawasan JICT II Tanjung Priok Jakarta Utara pada Rabu (20/1/2021).
Selain itu, kata dia, Tim SAR Gabungan juga melakukan pencarian melalui udara sesuai dengan area yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Namun demikian, kata Rasman, lokasi pencarian masih difokuskan di bawah air.
Untuk pencarian bawah air, kata Rasman, lokasi pencarian dibagi ke dalam empat sektor.
Baca juga: Cerita Kebaikan Kapten Afwan Pilot Sriwijaya Air SJ182 yang Bikin Haru, Jajanin Staf Bandara
Baca juga: TERKINI Daftar 40 Korban Sriwijaya Air SJ 182 yang Teridentifikasi, Ada Grislend Gloria Natalies
Setiap sektor atau zona tersebut, kata dia, penyelaman akan dilakukan pada kedalaman 15 sampai 30 meter.
"Jadi kita persempit di situ karena diperkirakan di situlah titik pecahan atau titik jatuhnya."
"Dan itu terbukti dari pencarian yang dilakukan kemarin kita masih bisa menemukan bagian tubuh korban dan serpihan."
"Harapan kita CVR juga ada di sekitar situ."
"Mudah-mudahan hari ini cuaca tetap mendukung, kemudian kita bisa melakukan pencarian maksimal di hari kedua perpanjangan kedua atau hari kedua belas," kata Rasman.
Rasman menjelaskan sekira 300 penyelam akan diterjunkan dalam operasi hari ini.
Namun demikian, kata dia, mereka akan menyelam secara bergantian untuk menjaga stamina dan kondisi para penyelam tetap prima.
"Karena penyelaman sudah 12 hari tentu sangat menguras tenaga bagi rekan-rekan kita sehingga kita juga mengatur ritmenya supaya kedepan kondisinya tetap masih prima," kata Rasman.
(Tribunnews.com/Shella/Gita Irawan)