Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 di Indonesia tidak hanya menghantam sektor kesehatan, namun juga berdampak pada sektor pariwisata.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pada Mei 2020 terjadi penurunan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sebesar 86,90 persen di banding jumlah kunjungan di tahun sebelumnya.
Hal ini kemudian menjadi alarm untuk mencari alternatif jalan keluar, salah satunya dengan pengembangan desa wisata.
Baca juga: Menparekraf Sebut Kopi Bisa Jadi Ujung Tombak Promosi Pariwisata Indonesia di Kancah Dunia
Desa saat ini menjadi destinasi wisata yang relevan dengan situasi pandemi dan new normal.
Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto menyebutkan tentang pentingnya pengembangan SDM yang kreatif dan kompeten dalam membantu pengembangan desa wisata di Indonesia.
"Peran sumberdaya manusia menjadi faktor yang sangat penting dalam mengembangkan desa wisata, karena kunci desa wisata ada pada kekuatan SDM-nya. Nah, Program SMK Membangun Desa oleh Kemendikbud dapat menjadi solusi untuk membangun SDM di desa-desa wisata," ujar Wikan, dalam webinar bertajuk 'Sinergi Vokasi dalam Upskilling Pelaku Desa Wisata untuk Peningkatan Perekonomian Nasional', Kamis (28/1/2021).
Baca juga: Ridwan Kamil dan Sandi Bahas Pengembangan Pariwisata di Jawa Barat
"Di Direktorat Jenderal Vokasi juga ada program Training Leadership dan Mindset. Program ini dalam rangka meningkatkan kemampuan manajerial dan leadership dari SDM," imbuhnya.
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengatakan kolaborasi antara Kementerian Pedesaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif penting dilakukan.
"Penting untuk mendorong kolaborasi antara Kemendes- Kemendikbud-Kemenparekraf dalam mengembangkan desa wisata dan mendorong desa wisata untuk percepatan ekonomi masyarakat," ujar Huda.
Baca juga: Menparekraf Akan Dorong Industri Pariwisata Beserta Ekosistemnya
Kolaborasi juga menjadi titik tekan dari Koordinator Kompetensi SDM Pariwisata Kemenparekraf Surana.
Dia menilai perlu ada kolaborasi antar stakeholder untuk menjadikan desa wisata lebih berkembang.
"Pengembangan dan pendampingan untuk desa wisata harus dilakukan secara baik agar bisa mengembangkan produk dan nilai tambah dari desa wisata tersebut. Oleh karena itu pentingnya untuk mendorong kolaborasi antara seluruh stakeholder dalam menguatkan desa wisata," kata Surana.
Pada kesempatan yang sama, Pemerhati Desa Wisata yakni Anjar Budiani memaparkan ada tiga hal yang harus menjadi concern untuk membantu desa wisata.
Pertama, mendapatkan injeksi yang tidak mematikan kreativitas.