TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Draf Revisi Undang-Undang Pemilu mencantumkan jadwal Pilkada 2022 dan 2023.
Fraksi-fraksi di DPR RI pun terbagi dua, ada yang setuju dan tidak setuju.
Kemudian muncul asumsi bahwa kubu yang menyetujui adanya Pilkada 2022 memiliki kaitan dengan keinginan memuluskan jalan Anies Baswedan ke Pilpres 2024.
Baca juga: Golkar Ingin Pilkada Tetap Digelar Pada 2022 dan 2023
Terkait hal itu, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera tak membantah Pilkada 2022 dapat menjadi panggung utama bagi Anies Baswedan.
"Wajar Mas Anies jadi primadona karena hasil surveynya bagus. Dan wajar juga Pilkada DKI 2022 jadi panggung utama. Karena Gubernur DKI sering disebut RI 3," ujar Mardani, ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (29/1/2021).
Mardani kemudian mencontohkan perjalanan karir politik dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya nama Jokowi melambung setelah yang bersangkutan turut serta di Pilkada DKI 2012.
Begitu pula dengan nama Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang namanya melambung sesudah memenangkan Pilkada DKI 2017.
"Lihat Pak Jokowi melambung sesudah Pilkada 2012. Anies Sandi melambung sesudah 2017," tegasnya.
Baca juga: Bukan Soal Anies, Pengamat: Pilkada 2022 untuk Selamatkan Proses Demokrasi Elektoral Langsung
Oleh karenanya, anggota Komisi II DPR RI itu mengimbau agar dilakukan normalisasi pilkada, sehingga Pilkada 2022 tetap berjalan.
Dengan demikian, kompetisi demokrasi yang sehat tetap berlangsung di Tanah Air.
"Dan biarkan kompetisi sehat ini berjalan. Jangan dihilangkan, karena bagus buat masyarakat," pungkas Mardani.