TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah mengunjungi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sehari usai dilantik, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melanjutkan safarinya ke sejumlah ormas Islam.
Jumat (29/1/2021) kemarin ia bersilaturahmi ke pengurus PP Muhammadiyah.
Didampingi Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono, Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, dan Wakabaintelkam Polri Irjen Suntana, Sigit mendatangai Pusat Dakwah Muhammadiyah di Jl Menteng Raya, Jakarta Pusat, Jumat (29/1/2021).
Ada yang berbeda dari penampilan Sigit kali ini.
Bila saat ke PBNU ia hanya menggunakan seragam PDL, kali ini Sigit melengkapi penampilannya dengan peci hitam.
Saat tiba di Gedung Dakwah Muhammadiyah itu ia disambut oleh Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas, dan Abdul Rohim Ghazali.
Baca juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Jelaskan Maksud Program Pam Swakarsa: Bukan Seperti 1998
Pertemuan tidak hanya digelar secara offline, tapi juga virtual dengan para pengurus Muhammadiyah lainnya.
Termasuk Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir juga bergabung dalam pertemuan secara virtual.
Usai pertemuan yang berlangsung selama satu jam lebih, Abdul Mu'ti mengatakan Muhammadiyah mendukung penuh program Polri.
Mu'ti mengatakan organisasinya sudah menganggapi Polri sebagai bagian dari keluarga Muhammadiyah.
"Alhamdulillah pertemuan berjalan dengan penuh semangat, kekeluargaan, dan keakraban, dan tadi Pak Ketua Umum (PP Muhammadiyah), Bapak Haedar Nashir menyampaikan bahwa Muhammadiyah sudah menganggap Polri ini sebagai bagian dari keluarga Muhammadiyah," ujar Mu'ti.
Mu'ti sempat melemparkan canda kepada Sigit untuk tidak perlu menjadi anggota Muhammadiyah.
"Kami menyampaikan Pak Kapolri tidak perlu menjadi anggota Muhammadiyah, karena jadi anggota Muhammadiyah harus membayar iuran anggota, walaupun beliau siap," ujar Mu'ti.
Dalam pertemuan itu sejumlah masukan diberikan oleh pengurus Muhammadiyah kepada Kapolri, termasuk soal penanganan masyarakat yang terjerumus dengan paham radikal.