Kata Anas, tak banyak yang berubah dari sekolah itu meski zaman berganti.
Termasuk dua pohon tanjung depan sekolah yang masih berdiri kokok, bangunan yang masih bagus, serta posisi tiang bendera yang tidak berubah.
"Saya spesialisasi pengibar bendera waktu sekolah di sini," ujarnya.
Baca juga: SOSOK Moeldoko, Dulu Diangkat jadi Panglima TNI oleh SBY, Kini Disebut Mau Kudeta AHY di Demokrat
Dia juga menceritakan kenakalan masa kecilnya bersama kawan-kawannya.
Saat istirahat, mereka membuka laci guru dan menemukan daftar nilai murid kelas. Begitu ketahuan, gurunya memberi sanksi.
"Pelakunya disuruh di atas meja dan dipukul pakai penggaris," kata Anas sambil menunjuk sebuah penggaris di ruang kelas.
Yah itulah nostalgia masa kecil Anas Urbaningrum yang pernah menjabat ketua umum Partai Demokrat itu.
Riwayat Pendidikan
Baca juga: Pengamat Ini Sebut Konflik Partai Demokrat, Pertarungan Strategi Elite Parpol dan Elite Pemerintah
Anas menempuh pendidikan dari SD hingga SMA di Kabupaten Blitar.
Setelah lulus dari SMA, ia masuk ke Universitas Airlangga, Surabaya, melalui jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) pada 1987.
Di kampus ini ia belajar di Jurusan Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, hingga lulus pada 1992.
Anas melanjutkan pendidikannya di Program Pascasarjana Universitas Indonesia dan meraih gelar master bidang ilmu politik pada 2000.
Tesis pascasarjananya telah dibukukan dengan judul "Islamo-Demokrasi: Pemikiran Nurcholish Madjid" (Republika, 2004).
Ia merampungkan studi doktor ilmu politik pada Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.