TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam mengatakan ada 19 terduga teroris Jaringan Ansharut Daulah (JAD) Sulsel yang diterbangkan ke Jakarta, Kamis (4/2) pagi.
Menurutnya, sebagian dari mereka juga merupakan anggota dan simpatisan pendukung Front Pembela Islam (FPI).
Terkait hal itu, kuasa hukum FPI Aziz Yanuar mengaku bingung menanggapi berita tersebut.
Apalagi menurutnya FPI sudah dibubarkan.
"Tidak tahu (ya mau menanggapi seperti apa). Karena tidak ada FPI lagi. Jadi kita bingung. Sudah bubar masih saja dibawa repot dan ribet," ujar Aziz, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (4/2/2021).
Aziz lantas mengatakan mengapa organisasi yang didalamnya terdapat banyak koruptor hingga saat ini masih aman sentosa dan tidak dibubarkan.
"Yang masih eksis organisasinya dan banyak koruptor dihasilkan bahwa sampai-sampai terkait bantuan kemanusiaan (bansos) juga digarong tapi aman sentosa saja tuh, tidak dibubarkan, tidak diblokir sekelilingnya dan diteror. Aman deh pokoknya," kata Aziz.
Dia menambahkan seharusnya saat ini kasus korupsi menjadi fokus perhatian di Tanah Air. Sebab efek yang dihasilkan dari kasus korupsi nyata adanya.
"Padahal korupsi ini nyata dan efek yang dihasilkan juga nyata. Merusak dari semua lini kerusakannya dan akut kerusakannya. Ini harusnya jadi fokus," tandasnya.
Baca juga: 50 Anggota Densus Kawal 18 Terduga Teroris JAD Sulsel yang Diterbangkan ke Jakarta
Sebelumnya diberitakan, terduga teroris Jaringan Ansharut Daulah (JAD) Sulsel yang diterbangkan ke Jakarta, berjumlah 19 orang, Kamis (4/2/2021) pagi. Sebelumnya diberitakan 18 orang.
Hal itu diungkapkan Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam, saat memberikan keterangan pers dalam pemberangkatan itu.
Menurut Merdisyam, ada total 23 orang yang diamankan dalam dugaan teroris Jaringan Ansharut Daulah (JAD) Makassar itu.
"Dari 23 orang itu 19 ditetapkan tersangka, dua tewas ditembak, dan satu masih luka akibat tertembak dan satu dipulangkan," kata Irjen Pol Merdisyam.
Menurutnya, sebagian dari mereka juga merupakan anggota dan simpatisan pendukung FPI.
"Sebagian dari tersangka yang diamankan di Makassar, merupakan anggota FPI," ujarnya.
"Dan dalam hasil pemeriksaan, ditemukan fakta bahwa FPI Makassar bersama kelompok Anshor Daulah di Wilayah Makassar melakukan deklarasi mendukung Isis dan dilanjutkan dengan Baiat kepada Isis," sambungnya.
Ke 19 tersangka teroris itu diterbangkan ke Jakarta menggunakan pesawat carter Lion Air Boieng 737.
Mereka yang dalam kondisi tangan terborgol dan kaki dirantai, dikawal ketat personel Gegana Brimob bersenjata.