News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

POPULER NASIONAL Polri Usut Pengakuan Teroris Makassar soal Munarman | Jokowi Tak Balas Surat AHY

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Umun FPI Munarman menghadiri acara Mata Najwa, Selasa (16/12/2020) - Berita populer nasional, Polri akan usut pengakuan teroris asal Makassar soal Munarman, Jokowi tak membalas surat AHY.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini berita populer nasional Tribunnews selama 24 jam terakhir.

Polri mengatakan pihaknya akan mengusut pengakuan teroris asal Makassar mengenai petinggi Front Pembela Islam (FPI), Munarman.

Dalam pernyataannya, teroris tersebut mengaku telah berbaiat dengan ISIS dan disaksikan langsung oleh Munarman.

Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerima surat dari Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Namun, pihaknya mengaku enggan menanggapi surat tersebut.

Baca juga: BNPT: 1.250 WNI Pergi ke Irak dan Suriah Ikut Kelompok Terorisme, Ada yang Tewas dan Ditahan

Baca juga: Fakta 7 Tersangka Terorisme yang Dibawa ke Jakarta, Rencanakan Serang Mako Polri hingga Rampok Toko

Dirangkum Tribunnews, inilah berita populer nasional yang bisa Anda simak:

1. Profil Syamsu Djalal

Profil Syamsu Djalal yang dicopot dari jabatan Ketua Mahkamah Partai Berkarya, pernah mengkritik KSAD Andika Perkasa. (Tangkap Layar YouTube ILC)

Mayor Jenderal TNI (Purn) Syamsu Djalal resmi dihentikan dari jabatannya sebagai Ketua Mahkamah Partai Berkarya.

Keputusan itu tertuang dalam surat bernomor 063/B/DPP/BERKARYA/XII/2020 yang ditandatangani Sekjen DPP Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang, dan Ketua Umum Partai Berkarya, Muchdi Purwoprandjono.

Syamsu Djalal digantikan Syamsul Zakaria yang resmi menjabat Ketua Mahkamah Partai Berkarya per 28 Desember 2020.

Sebelumnya, Syamsu Djalal sempat mengaku ia menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) Sekjen DPP Partai Berkarya menggantikan Badaruddin.

Namun, Badaruddin membantah pernyataan itu dan berkata Partai Berkarya tak pernah mengetahui serta menyetujui langkah pencopotan dirinya.

"Bahwa DPP Partai Berkarya tidak pernah mengetahui dan menyetujui adanya tindakan kegiatan yang dimaksud, kop surat dan stempel DPP dipalsukan oleh oknum yang menandatangani undangan tersebut," kata Badaruddin melalui keterangan yang didapat wartawan, Kamis (4/2/2021), dilansir Tribunnews.

Mengutip SURYA.co.id, Syamsu Djalal merupakan pendiri awal dan pemimpin Partai Berkarya yang dideklarasikan pada 13 Mei 2016.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini