Dalam akun Twitternya, Ferdinand menyebut hal itu sebagai sebuah 'propaganda yang kotor'.
Ferdinand menambahkan soal tersebut bisa berpotensi mencemarkan nama baik seorang yang bernama Ganjar.
"Entah siapa penulis buku ini dan entah digunakan disekolah mana tp ini kurang ajar."
"Sesungguhnya ini pola propaganda yg jahat dan bentuk pencemaran nama baik orang bernama “Ganjar” terlepas itu dari politik. Terlebih saat ini ada politisi Ganjar yg sdg naik daun krn kinerjanya," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Tio, Tribun Solo.com/Ryantono Puji, Warta Kota)
BERITA REKOMENDASI