Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Golkar yang juga Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) angkat bicara terkait putranya Yudhistira yang menjadi pengurus PPP.
Banyak yang menanyakan, penyebab putranya tersebut memilih partai lain bukan Partai Golkar tempat Bamsoet bernaung.
"Saya menyerahkan sepenuhnya masa depan anak-anak saya pada mereka," kata Bamsoet melalui pesan whatsapp, Jumat, (12/2/2021).
Bamsoet mengatakan sebagai orang tua, ia hanya membantu memberikan pendidikan.
Baik itu pendidikan agama maupun pendidikan di sekolah.
Baca juga: Gerakan Penyelamatan PPP Kecewa Hasil Muktamar IX dan Susunan Kepengurusan: Ada yang Suami Istri
Termasuk memberikan pemahaman tentang kecintaan kepada negara dan pemahaman kehidupan yang akan dilalui.
"Anak saya Yudhis, telah dewasa, sudah menikah, dan sudah menyelesaikan sekolahnya S1 dan S2 di Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya dan kini tengah menyelesaikan S3 di Pelita Harapan. Profesi Yudhis adalah Advocad dan menjadi Pengurus Harian DPN Peradi di bawah Kepemimpinan Juniver Girsang," katanya.
Sebelumnya Gerakan Penyelamatan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menolak susunan pengurus DPP PPP 2020-2025 yang telah diumumkan Ketua Umum Suharso Monoarfa.
Ketua Gerakan Penyelamat PPP Rudiman menegaskan, susunan pengurus yang dipilih meninggalkan kader-kader yang selama ini memiliki dedikasi kepada partai.
Baca juga: Profil dan Harta Kekayaan Arwani Thomafi, Sekjen DPP PPP yang Baru, Total Kekayaannya Rp 7,2 Miliar
Lantas, Rudiman menyoroti masuknya putra Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet), Yudhistira Raditya Soesatyo dalam kepengurusan PPP periode 2020-2025.
"Kemudian tokoh penting putra Ketua MPR, anaknya Pak Bambang Soesatyo itu salah satu ketua," kata Rudiman dalam konferensi pers di Resto Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Selasa (9/2/2021).
Kemudian, Rudiman mempertanyakan keputusan Suharso tidak memilih Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), yang merupakan putra Kiai karismatik KH Maimoen Zubair.
Menurutnya, Gus Yasin layak masuk dalam kepengurusan pusat PPP.