Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pertambangan, PT Antam seharusnya memiliki kesadaran untuk menyertakan peran tenaga kerja lokal dalam setiap tahapan pengembangan produksi dan bisnis mereka.
Hal itu dikatakan Direktur Riset dan Program Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA), Surya Vandiantara merespons kebutuhan perusahaan 'plat merah' itu karena minimnya keterlibatan putra daerah.
"Tujuan dari penyerapan tenaga kerja lokal dalam berbagai tahapan produksi tersebut guna mendorong terciptanya pemerataan pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah," kata Surya kepada wartawan, Rabu (17/2/2021).
Baca juga: Harga Emas Antam Rabu, 17 Februari 2021: Turun Rp 13.000 per Gram, Berikut Rinciannya
Surya menilai, keterlibatan putra daerah khususnya anak muda dibutuhkan dalam pengembangan bisnis perusahaan ini.
Pasalnya, menurut Surya merekalah yang memahami kultur produksi di daerahnya masing-masing.
Sehingga, diperlukan putra daerah yang menduduki posisi penting di perusahaan itu, misalnya pada jabatan Komisaris Independen.
Baca juga: Alih Fungsi Lahan di Kalsel Sebabkan Banjir Parah, Jokowi Diminta Panggil Perusahaan Tambang
"Harapannya pertumbuhan ekonomi tidak hanya terkonsentrasi di kota-kota besar, tapi juga mampu didorong ke berbagai pelosok daerah di wilayah yang menjadi area produksi pertambangan Antam," ujarnya.
Di sisi lain, analis ekonomi politik UIN Jakarta ini melihat, semangat pemerataan pertumbuhan ekonomi juga seharusnya mampu mendorong tenaga kerja lokal menempati posisi strategis di Antam, tidak hanya sekadar menjadi buruh biasa, melainkan bisa benar-benar hadir sebagai penyokong kemajuan perusahaan.
"Artinya peran putra putri daerah diperlukan perusahaan sekelas Antam, dan ini bisa memberikan penilaian positif bahwa perusahaan bukan sekadar hadir untuk mengeruk kekayaan alam lokal dan seterusnya menyisakan permasalahan dampak lingkungan bagi masyarakat setempat," katanya.