Pemerintah juga telah mengupayakan untuk membuka kesempatan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat, salah satunya melalui pogram padat karya baik menggunakan APBN maupun APBD.
“Namun, perluasan kesempatan kerja yang bisa berkelanjutan adalah dari para pelaku usaha, dari dunia usaha. Kuncinya ada di situ, bukan dari Pemerintah. Kalau yang melakukan dari dunia usaha, ini akan berkelanjutan, ini yang dibutuhkan oleh masyarakat,” ungkap Jokowi.
Sejumlah kebijakan tengah dijalankan pemerintah dalam rangka membangkitkan kembali sektor usaha.
Prioritas belanja pemerintah kini lebih diarahkan untuk pembelian produk-produk dalam negeri dan membangun ekosistem yang kondusif seperti dengan memberikan sejumlah insentif bagi dunia usaha.
Pada bagian akhir sambutannya, Jokowi menekankan bahwa penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi tidak dapat dipisahkan.
“Kita harus menunjukkan bukti bahwa permasalahan kesehatan bisa ditangani dengan baik sehingga muncul kepercayaan untuk kebangkitan ekonomi kita. Kita harus menunjukkan bukti bahwa situasi sosial dan politik tetap stabil dan daya beli masyarakat terus meningkat. Supply dan demand juga harus dibangkitkan secara bersama-sama dan secara sinergis,” ujarnya.
Hal ini, tidak bisa hanya dilakukan pemerintah. Seluruh pihak harus bekerja sama dalam menghadapi tantangan yang dihadapi tersebut.
“Kuncinya adalah kebersamaan, gotong royong sebagai bangsa besar. Saya berharap di Tahun Kerbau ini kita secara bersama-sama, bergotong-royong, bisa menggerakkan kekuatan besar kita, keberanian kita, dan kedisiplinan kita untuk melakukan lompatan-lompatan dan terobosan-terobosan baru dalam melakukan langkah-langkah berani yang baru agar kita bisa terlepas dari krisis kesehatan," kata Jokowi.
Gugah Kesadaran Bersama
Ketua Panitia Imlek Nasional, G. Sulistiyanto mengatakan, memperingati lewat cara yang baru, sembari menggugah kesadaran bersama akan pentingnya mawas diri, peduli serta rela berbagi dengan sesama melatarbelakangi peringatan Imlek Nasional 2021.
“Tahun ini, kebersamaan hadir dalam wujud yang berbeda, yakni melalui niat tulus kita memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19,” kata Sulistiyanto mengawali acara bertemakan Untukmu Negeri, Kami Berbakti dan Peduli yang berlangsung virtual, dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin beserta jajaran anggota Kabinet Indonesia Bersatu.
Peringatan secara virtual menurutnya adalah bentuk kepedulian, tak saja bagi diri sendiri, dan orang-orang terdekat, namun juga pada masyarakat luas.
“Apresiasi tertinggi kepada masyarakat Tionghoa yang dengan sepenuh hati menjalankan imbauan pemerintah dan ajakan panitia guna memperingati tahun baru dalam nuansa kesederhanaan, menghindari aktivitas publik maupun kerumunan.”
Sulistiyanto menyampaikan, teknologi adalah solusi guna menjadikan peringatan Tahun baru Imlek tetap bermakna, karena semua tadi bermula dari bakti, kepedulian dan kesederhanaan.