Bagaimana soal kenyamanan?
Oh lebih nyaman. Tidak ada suara, lebih halus. Suspensi sama dengan konvensional. Tidak ada bedanya.
Baca juga: Bamsoet Apresiasi Terbentuknya Team Rescue Tanggap Bencana LRCI
Baca juga: Bamsoet Dukung Pengurusan SIM Online dan Kerjasama dengan IMI Terkait Keselamatan Berkendara
Apa plus dan minus mobil listrik?
Jadi plusnya itu tadi saya bilang, bebas biaya harian dan bulanan untuk servis. Kemudian perawatannya sama sekali tidak ada. Kalau ban tipis ya ganti ban. Kalau kampas rem habis ganti kampas.
Begitu pula perawatan AC. Sudah itu saja. Saya melihatnya sampai saat ini tidak ada kelemahannya.
Kalau ditanya kelemahan ya tidak ada suara. Tapi teknologi yang baru seperti Tesla, sekarang sudah ada software-nya. Pasang speaker di luar tinggal kita pilih suara apa. Mau suara Harley, suara Lamborghini, Ferrari, itu bisa.
Bagaimana kalau kita kehabisan listrik di tengah jalan?
Biasanya kita sudah hitung, full charge sampai enam jam, bisa 325 kilometer. Kalau dalam kota, saya biasa pakai Tesla itu setiap hari Minggu saja saya charge.
Minggu malam saya charge, paginya saya pakai, baru Minggu depannya saya charge lagi.
Mobil Hyunda Ionic ini charger-nya bisa dibawa. Kayak powerbank, cuma ini lebih besar. Tinggal ke pinggir jalan sebentar cari colokan, charge.
Kalau untuk darurat satu jam bisa terisi, kemudian jalan secukupnya. Tesla powernya besar, Hyundai Iqonic tidak perlu kwh yang besar, colokan biasa. Kalau Tesla harus ada station-nya.
Sekarang ini mobil listrik sedang jadi tren kah?
Iya, memang harus tren. Jadi kalau sekarang orang masih pakai mobil konvensional ya ketinggalan zaman, jadul deh.
Era ke depan adalah mobil dan sepada motor listrik. Tugas dan misi saya sebagai Ketua Umum IMI justru mendorong percepatan migrasi kendaraan berbahan bakar minya ke electric atau listrik.