Ia merupakan lulusan PGAN Solo tahun 1967 kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS.
Setelah lulus, Ahmad Sukina pernah mengajar sejumlah sekolah, seperti di SMA I Kartosura, Sukoharjo, dan MTsN Ngemplak, Boyolali.
Baca juga: Jadwal Puasa Ramadhan 1442 H: Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan pada Selasa, 13 April 2021
Baca juga: PROFIL Syekh Ali Jaber, Ulama asal Madinah yang Sejak Kecil Bercita-cita jadi Pendakwah
Dakwah
Dalam kepemimpinan Ahmad Sukina, MTA semakin tumbuh dan berkembang ke berbagai daerah dari Takengon, Aceh sampai ke Merauke.
Kini MTA telah memiliki 132 perwakilan dan 471 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kegiatan utama di MTA berupa pengajian Al Qur’an dan As Sunnah.
Pengajian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pengajian gelombang dan pengajian umum.
Pengajian umum adalah pengajian yang dibuka untuk umum, peserta yang datang tidak dicatat kehadirannya.
Pengajian umum ini diselenggarakan rutin setiap hari Ahad pagi bertempat di Gedung Pusat MTA Jl. Ronggowarsito No 111A, Surakarta.
Pengajian ahad pagi ini juga disiarkan secara langsung melalui radio MTA serta MTA TV.
Tak jarang dalam pengajian ahad pagi ini pula, dihadirkan tokoh-tokoh nasional yang juga menjadi pembicara.
Banyak warga MTA dari berbagai daerah yang hadir dalam pengajian ahad pagi.
Namun semenjak, masa pandemi ini, pengajian ahad pagi hanya disiarkan melalui TV dan radio.
Sedangkan pengajian gelombang adalah pengajian yang pesertanya (juga disebut dengan istilah warga) didaftar terlebih dahulu apabila ingin mengikuti.
Pengajian gelombang ini dilaksanakan baik di pusat, di perwakilan, dan di cabang MTA.
(Tribunnews.com/Tio)