Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tetap memberikan rasa hormatnya kepada Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Rasa hormat AHY terhadap Moeldoko didasarkan pada latar belakangnya yang pernah menjadi seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Baca juga: Sidang Gugatan Pemecatan 6 Kader Partai Demokrat oleh AHY Digelar 23 Maret
"Sebagai mantan prajurit, dan beliau mantan panglima TNI, saya tetap hormat. Itulah tradisi keprajuritan yang kami junjung tinggi di militer. Once a soldier, always a soldier," kata Agus Harimurti di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (8/3/2021) petang.
Kendati demikian, AHY meminta Moeldoko untuk menyadari perbuatannya.
Bahwa mengkudeta AHY dari kursi kepemimpinan telah melukai perasaan jutaan kader dan simpatisan Partai Demokrat.
Baca juga: AHY Speechless Peserta KLB Deli Serdang Hanya Diberi Rp 5 Juta: Ternyata Seburuk Itu
"Tetapi kami memohon kebesaran hati untuk bisa menyadari bahwa apa yang telah terjadi dan apa yang dilakukannya memang telah menyakiti ratusan ribu bahkan jutaan kader dan simpatisan Partai Demokrat," ucap AHY.
AHY juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap Moeldoko lantaran terlibat gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) bersama Jhoni Allen Marbun Cs.
"Jujur, yang membuat saya kecewa, karena suka atau tidak suka beliau terlibat dalam gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat," katanya.
Baca juga: Temui Menkopolhukam Mahfud MD, AHY Tumpangi Mobil Mewah Mercedes Benz Seri Ini
Namun AHY berusaha untuk maklum. Moeldoko hanya manusia biasa yang tentu memiliki kekurangan dan kesalahan.
Setelahnya AHY mengatakan siap memberikan maaf bila Moeldoko menyadari kesalahannya.
"Untuk itu apabila beliau menyadari kekeliruannya, saya pribadi tentu memaafkannya," pungkas AHY.
AHY juga berpesan kepada seluruh kadernya untuk tidak miskin harga diri.
Ia juga mengimbau para kadernya untuk hidup berlandaskan nilai-nilai etika dan moralitas.