Pada KLB tersebut terdapat dua nama yang dijadikan bakal calon Ketua Umum Partai Demokrat yang baru, yakni KSP Moeldoko dan Marzuki Alie.
"Pemilihan Ketum dalam KLB ini dilakukan secara voting. Ketika ditanya siapa yang akan dipercayakan siapa yang jadi Ketua Umum. Para peserta berteriak Pak Moeldoko," ungkapnya.
Kendati demikian kata Gerald, Jhoni Allen langsung menentukan sikap dengan mengetuk palu dan menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum tanpa adanya musyawarah.
Tidak hanya itu, dalam KLB tersebut kata Gerald, Ketua Umum terpilih yakni Moeldoko tidak hadir dalam acara tersebut.
"Sementara pak Moeldoko ini tidak ada di tempat musyawarah tidak ada di tempat KLB. Hanya ada pak Marzuki Alie tetapi (Moeldoko) sudah ditetapkan sebagai ketua," katanya.
Keanehan selanjutnya dalam KLB ini kaya Gerald, soal Kartu Tanda Anggota (KTA) Moeldoko sebagai kader Partai Demokrat.
Kata dia, penasbihan keanggotaan dan penetapan KTA Moeldoko sebagai anggota partai dibacakan melalui tata tertib di KLB yang dibacakan Jhoni Allen.
Padahal, sesuai aturan Partai Demokrat, KTA anggota maupun kader harus dibubuhi tandatangan dari Ketua Umum Partai Demokrat.
“Sekarang pertanyaannya, KTA Pak Moeldoko ini siapa yang tandatangan? Kan harus ditandatangani Ketua Umum," tukasnya.