Itu sebabnya, nama Herman Lantang berada di urutan 016 dalam daftar anggota Mapala UI.
Pada 7 april 1971, Herman terpilih sebagai ketua umum pertama @mapala_ui yang sebelumnya bernama Mapala Prajnaparamitha.
"Ketika itu Mapala termasuk Seksi: Penggemar Alam dan Maulana Ibrahim merupakan Ketua dgn no: M 001
Itu sebab saya minta dilantik jd anggota thn 1966, setelah meletakkan jabatan Ketua Senat," tulis Herman di akun Instagramnya, @hermanolantang.
Baca juga: Tantangan Berkarya di Tengah Pandemi, Koleksi Denim Batik untuk Gairahkan Pecinta Fesyen
Kecintaannya pada alam tak lepas dari pengaruh sang ayah yang sering mengajaknya berburu di hutan.
Pria kelahiran Tomohon, Sulawesi Utara pada tanggal 2 Juli 1940 ini sering keluar masuk hutan bersama sang ayah yang merupakan seorang tentara.
Herman yang bernama lengkap Herman Onesimus Lantang ini lambat laut akhirnya menyukai dunia petualangan.
Setelah tamat dari Europrrshe Lagere School SR GMIM4 (setaraf SD ), Herman kecil melanjutkan ke SMPK Tomohon.
Mengutip Wartakota, Herman mulai hijrah ke ibukota bersama orangtuanya yang saat itu di pindahtugaskan ke daerah baru.
Kemudian di Jakarta inilah ia melanjutkan kembali pendidikan formalnya, ketika di terima di SMA 1 (Budi Utomo) pada tahun 1957.
Tak puas sampai disitu, Herman mulai melirik perguruan tinggi yang menurutnya akan memberikan sistem pendidikan terbaik.
Saat itu, di tahun 1960, melalui segudang test yang cukup rumit, ia pun berhasil di terima di Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Jurusan Anthropologi yang banyak berkutat dengan kebudayaan dan perilaku manusia sejak mulanya.
Melalui jurusan ini pula ia sempat melakukan penelitian mendalam terhadap perilaku suku terasing Dhani di Papua pada tahun 1972, yang mengantarkannya mencapai gelar sarjana penuh.
Ia banyak membagikan foto-foto lawasnya saat berada di Pupua melalui akun Instagramnya.
Terlihat potret Herman Lantang saat masih muda layaknya mahasiswa pada umumnya kala itu yang berambut gondrong.