News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ahli dari BMKG Bantah Teori Konspirasi Tsunami Aceh 2004 Rekayasa Amerika Gunakan Senjata Nuklir

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bencana gempa dan tsunami Aceh 2004. Beredar teori konspirasi yang menyebut tsunami Aceh adalah rekayasa Amerika Serikat menggunakan senjata nuklir. Ahli dari BMKG buat bantahan.

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dr Daryono, membantah teori konspirasi mengenai bencana tsunami Aceh tahun 2004 silam.

Beredar teori konspirasi yang menyebut tsunami Aceh adalah rekayasa Amerika Serikat.

Disebutkan pula jika bencana dahsyat tersebut merupakan hasil dari senjata thermonuklir yang diujicobakan.

"Saya tergelitik karena ada yang mengangkatnya kembali," ungkap Daryono kepada Tribunnews.com, Senin (22/3/2021).

Daryono menegaskan, tsunami Aceh benar-benar dipicu oleh gempa tektonik, bukan nuklir.

Baca juga: Keluarga Pastikan Polisi yang Ditemukan di RSJ adalah Abrip Asep yang Hilang saat Tsunami Aceh

Foto masjid yang menjadi satu-satunya bangunan utuh di wilayah Meulaboh yang diambil pada 2 Januari 2005, menjadi salah satu foto yang paling diingat Eugene Hoshiko, fotografer Associated Press yang meliput tsunami Aceh. Tsunami meluluhlantakkan Aceh pada 26 Desember 2004(AP/Eugene Hoshiko) (AP/Eugene Hoshiko)

Setidaknya, ada tujuh poin bukti ilmiah yang diungkapkan Daryono sebagai bantahan atas teori konspirasi tersebut.

Pertama, data rekaman getaran tanah.

Daryono mengungkapkan data rekaman getaran tanah dalam seismogram menunjukkan adanya rekaman gelombang badan (body) berupa gelombang P (Pressure) yang tercatat tiba lebih awal dibandingkan gelombang S (Shear) yang datang berikutnya.

Selanjutnya gelombang S diikuti oleh gelombang permukaan (surface).

"Munculnya fase-fase gelombang body ini menjadi bukti kuat bahwa gempa dan tsunami Aceh dipicu oleh aktivitas tektonik, bukan ledakan nuklir," ungkap Daryono.

Baca juga: Pria Viral Dirawat di RSJ Dipastikan Abrip Asep, Polisi yang Hilang saat Terjadi Tsunami Aceh

Kedua, munculnya gelombang S (Shear).

"Munculnya gelombang S (Shear) yang kuat pada seismogram menunjukkan bahwa deformasi yang terjadi di Samudera Hindia sebelah barat Aceh adalah proses pergeseran (shearing) yang terjadi secara tiba-tiba pada kerak bumi akibat terjadinya patahan batuan dalam proses gempa tektonik, bukan akibat ledakan nuklir," jelas Daryono.

Ketiga, deformasi dasar laut.

Datyono mengungkapkan deformasi dasar laut di Samudra Hindia sebelah barat Aceh pada 26 Desember 2004 adalah gempa tektonik yang dibuktikan dengan adanya variasi bentuk awal gelombang P berupa gerakan kompresi (naik) dan dilatasi (turun) pada seismogram yang tercatat di stasiun-stasiun seismik BMKG.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini