TRIBUNNEWS.COM - Sebuah bom meledak di depan Katedral Makassar, Jalan Kajaolalido, Minggu (28/3/2021) pukul 10.28 Wita, ketika jemaat Misa Kedua Minggu Palma selesai dan jemaat misa ketiga berdatangan.
Polisi memastikan itu tindakan bom bunuh diri.
Apa itu bom bunuh diri, simak ulasan Tribunnews,com.
Perkembangan terbaru, polisi mengidentifikasi pelaku sebagai pria dan wanita dari potongan tubuh di TKP.
Berbagai pihak mengutuk tindakan teroris itu, termasuk Presiden Jokowi.
Pengamat menyebut, bom di Makassar merupakan pola lama gerakan teroris.
Dari bentuk ledakan, pengamat menyebut bom dirakit orang berpengalaman.
Katedral Makassar, katedral tua yang terletak di pusat kota, hanya beberapa meter dari salah satu icon kota Makassar, Lapangan Karebosi.
Titik ledakan terletak sekitar satu kilometer dari Pantai Losari, tidak jauh dari kediaman resmi Gubernur Sulsel.
Juga sangat dekat dengan kompleks sekolah Athira, lembaga pendidikan yang dikelola keluarga mantan Wapres Jusuf Kalla.
Setidaknya sudah tiga kali ledakan bom di Makassar sejak 2002, menurut catatan Tribun-timur.com (Tribunnews.com Network).
Pada 2002, bom meledak di McDonalds Mal Ratu Indah dan kantor NV Hadji Kalla.
Mal Ratu Indah atau MaRI adalah mal yang dikelola keluarga Jusuf Kalla.
Dalam pernyataan di kediamannya di Jakarta atas bom Katedral Makassar, Jusuf Kalla mengatakan:
“Saya mengutuk keras aksi pengeboman tersebut dan menyatakan turut berbelasungkawa kepada korban yang tidak berdosa maupun keluaganya."
Kediaman JK di Makassar, Jl Haji Bau, terletak sekitar satu kilometer dari Gereja Katedral.
Berikut beberapa fakta yang sejauh ini kita ketahui. Artikel ini ditulis pukul 15.00 WIB. Berita diupdate pukul 18.42 WIB.
1. Pelaku
Polisi mengidentifikasi dua orang pelaku yang menggunakan satu kendaraan sepeda motor. Mereka berboncengan.
Pelaku berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
"Sudah dilakukan penelitian oleh tim Inafis dan DVI, siapa kedua pelaku ini. Mudah-mudahan dalam waktu singkat kita bisa sampaikan identitas kedua pelaku," ujar KabidHumas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono di Jakarta mengatakan, kedua pelaku sempat dicegah sekuriti memasuki area katedral sebelum meledakan diri.
Kedua pelaku, yang mengendari sepeda motor matic dengan nomor polisi DD 5984 MD itu ingin memasuki pelataran gereja bersamaan dengan keluarnya para jemaat dari gereja usai melaksanakan ibadah misa.
Potongan tubuh berserakan di area ledakan. Sulit dikenali.
Sepeda motor yang digunakan pelaku juga rusak.
Baik potongan tubuh maupun sepeda motor diolah polisi untuk mengusut para pelaku, berikut motifnya.
Tribun-timur.com memberitakan, dari hasil pengecekan, motor jenis matic tersebut atas nama Hasnawati yang beralamat di Pampang, Kecamatan Panakukang, Makassar.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam mengatakan, pihak Densus 88 akan mendalami keterkaitan pelaku bom bunuh diri itu dengan 19 teroris asal Sulsel.
Wartawan Tribun-timur.com (Tribunnews.com Network) di Makassar terus mengupdate perkembangan terbaru,
2. Waktu
Pukul 10.20, dua orang pelaku mengendarai sepeda motor dan hendak memasuki pelataran gereja.
Pelaku dicegat petugas sekuriti, kata Irjen Agro.
Pukul 10.28 atau delapan menit setelah dicegat petugas sekuriti, bom meledak.
Terlihat kepulan asap dan terdengar suara ledakan sangat keras.
Pastor di Gereja Katedral Makassar, Wilhelminus Tulak, menyebut 10.30 sebagai waktu bom meledak.
Bom meledak seusai misa kedua, ketika jemaat keluar katedral, dan jemaat untuk misa ketiga mulai berdatangan, kata Pastor Wilhelminus.
3. Gereja Katedral
Gereja Katedral Makassar --atau nama lengkapnya Gereja Paroki Katedral Hati Yesus Yang Mahakudus-- terletak persis di pinggir jalan utama.
Misa hari itu, karena protokol kesehatan, tidak dipenuhi jemaat.
Gereja Katedral Makassar memliki berapa pintu masuk dan pintu keluar, sehingga tidak terjadi konsentrasi di satu titik.
Setelah bom meledak, misa sementara ditiadakan.
4. Korban
Selain dua pelaku bom bunuh diri, ada sejumlah korban luka. Antara lain, petugas sekuriti gereja yang mencegah dua pelaku memasuki area katedral.
Gerak-gerik kedua orang memicu kecurigaan petugas sekuriti gereja, kata Pastor Wilhelminus.
Sejumlah jemaat juga luka-luka.
Total korban, sementara ini, 14 orang.
Korban luka-luka dirawat di tiga rumah sakit di Makassar.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam mengungkapkan, korban luka terdiri atas petugas sekuriti dan petugas gereja berjumlah lima orang dan empat jemaat.
Polisi telah mengupdate jumlah korban. Polda Sulsel mencatat 20 orang korban.
Para korban menderita luka berat dan ringan. Luka di sekitar kaki dan perut.
Korban luka ringan sudah ke luar dari rumah sakit.
Berikut daftar nama korban bom di Katedral Makassar.
5. Posisi Ledakan
Bom meledak di pintu gerbang gereja, di tepi jalan, bukan di pintu gereja yang terletak di halaman.
Petugas sekuriti mencegat pelaku, yang mengendarai sepeda motor, di pintu gerbang katedral. Di situlah bom meledak.
Polda Sulsel memastikan ledakan bom di Katedral Makassar sebagai bom bunuh diri.
Liputan Khusus