"Kalau dilihat perjalanan kepemimpinan Pak Prabowo di awal kepemimpinannya sebagai ketua dewan pembina di 2009, Partai Gerindra mencapai 4,4 persen dengan hampir 4,6 juta suara rakyat," kata Kamrussamad.
Selanjutnya, pemilih partai Gerindra semakin meningkat pada pemilu 2014 menjadi 11,81 persen atau 14 juta pemilih.
Kemudian pada pemilu 2019 pemilih partai berlambang burung Garuda itu kembali naik menjadi 12,57 persen dengan 17,5 juta pemilih atau 73 kursi di DPR RI.
"Itu menunjukkan bahwa leadership kepemimpinan pak Prabowo itu membawa suatu prestasi dan bisa mendapatkan kepercayaan rakyat dari 3 kali pemilu yang diikuti partai Gerindra," ujar dia.
Atas dasar itu, kata dia, kader masih mempercayai eks Danjen Kopassus itu memimpin Partai Gerindra.
"Dari kongres ke kongres tiga kali pengurusan dan kader memberikan kepercayaan kepada beliau untuk terus memimpin partai karena ada trend positif kepercayaan yang diterima partai Gerindra," ujarnya.
Prabowo sendiri kata Kamrussamad saat ini tengah mengembangkan sumber daya manusia (SDM) untuk menjadi suksesor penggantinya ke depan. Hal ini sebagai wujud regenerasi internal partai.
Ia menyebut Prabowo telah menyiapkan penguatan SDM internal kader sejak 2010. Kegiatan ini menjadi investasi jika nantinya eks Danjen Kopassus itu tak lagi menjadi ketum Gerindra.
"Waktu itu jelas sekali beliau investasi terbesar itu SDM. Mulai dari kaos kaos, sepatu, topi sampai minum susu setiap pagi semua beliau siapkan sebagai sarana investasi awal," kata Kamrussamad.
Ia menyampaikan Prabowo menyiapkan hal itu semua bukan hanya sebagai pengurus partai.
Namun sebagai sosok ke depan dipercaya masyarakat memimpin partai berlambang kepala burung garuda tersebut.
"Jadi konsen beliau terhadap pengembangan SDM di partai gerindra bukan hanya pengurus partai tapi next menjadi orang orang yang akan dipercaya oleh rakyat di tempat pengabdian baru. Jadi sangat konsen beliau terhadap pengkaderan," tukas dia.(tribun network/igm/dod)