News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Upaya Jaga Harga Gabah, Ini yang Dilakukan Kementan

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petani memisahkan bulir padi dari jerami saat panen di kawasan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/3/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya penurunan harga gabah pada periode Januari dan Februari di tahun 2020 dan 2021. Harga gabah di Januari 2020 sebesar Rp 5.273 per kilogram sementara di Januari 2021 harga gabah berada di level Rp 4.900 per kilogram. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis ditengah naiknya Nilai Tukar Petani (NTP) bulan Maret 2021, terjadi penurunan harga gabah pada musim panen raya tahun 2021. Penurunan ini menyebabkan NTP tanaman pangan bulan Maret 2021 tertekan.

BPS melaporkan harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani turun 7,85% dan harga GKP di penggilingan turun 7,86% dibanding bulan sebelumnya.

Menyikapi kondisi tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) segera melakukan langkah cepat sebagai upaya antisipasi kemungkinan terjadinya kontraksi harga yang lebih dalam.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan bahwa pihaknya terus menjalin koordinasi dengan Perum Bulog untuk meningkatkan penyerapan gabah petani. Selain itu, koordinasi juga dilakukan dengan BUMN Pangan seperti RNI dan Pertani.

"Kita ingin semua pihak yang terkait ini terus melakukan penyerapan gabah, menyelamatkan harga di tingkat petani, sekaligus melakukan penjajakan ekspor beras ke negara tetangga, seperti Brunei, Timor Leste, dan Papua Nugini," ujar Kuntoro di Jakarta, Kamis (1/4/ 2021).

Di samping itu, lanjut Kuntoro, Kementan bersama Persatuan Penggilingan Padi (Perpadi) serta unsur-unsur lainnya terus memantau perkembangan panen raya di sejumlah daerah, dan melakukan penyerapan gabah secara masif.

"Kita juga himbau pemerintah daerah (Provinsi dan Kab/kota) melalui Kementerian Dalam Negeri untuk melakukan pembelian beras di petani. Beras tersebut nantinya dapat digunakan sebagai Cadangan Beras Daerah, dan dijual ke ASN setempat," tutupnya.

Sebagai informasi tambahan, Kementan saat ini terus memaksimalkan bantuan alat pengering gabah yang tersebar di beberapa penggilingan padi (RMU) untuk menjaga dan meningkatkan kualitas gabah, agar lebih tahan lama. Dengan begitu, diharapkan peta pasar nasional dapat meningkatkan harga gabah petani.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) merilis perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) pada bulan Maret 2021. Kedua indikator peningkatan kesejahteraan petani ini tercatat mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,18 persen dan 0,14 persen yang dihitung berdasarkan data bulanan (m to m).

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto mengatakan NTP bulan Maret 2021 naik 0,18% dibanding bulan Pebruari 2021 (103,10 menjadi 103,29). Peningkatan NTP dipicu oleh naiknya NTP Hortikultura (1,80%); Perkebunan (3,08%); dan Peternakan (0,03%). Sementara itu, NTP Tan PanganĀ  semakin tertekan (turun 1,83%). (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini