News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kemendikbud Tidak Akan Cabut Bantuan Kuota Internet Meski Ada Sekolah yang Telah Gelar PTM

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah murid mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka di SD Negeri Kenari 08 Pagi, Jakarta Pusat, Rabu (7/4/2021). Pemprov DKI Jakarta melakukan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas di 85 sekolah dari jenjang SD hingga SMA mulai 7 April hingga 29 April 2021 dengan kapasitas dalam ruangan maksimum 50 persen dan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt Kapusdatin Kemendikbud Hasan Chabibie memastikan bantuan kuota Internet untuk pembelajaran jarak jauh tetap akan diberikan.

Bantuan ini tetap akan disalurkan meski sejumlah sekolah telah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

"Enggak, kuota ini tidak ada dispute. Karena ini sesuatu yang berbeda, karena kuota ini kan bridging sampai nanti proses belajar tatap muka berjalan. Ya semangat adik-adik kita tetap berjalan lah," ujar Hasan kepada wartawan, Rabu (7/4/2021).

Hasan menjelaskan proses pembelajaran tatap muka terbatas tetap akan mempraktekan pembelajaran jarak jauh.

Baca juga: Cerita Siswa di Jakarta Belajar Tatap Muka, Nyasar Pergi Sekolah hingga Takut Terpapar Covid-19

Berdasarkan ketentuan SKB, maksimal hanya 50 persen siswa yang diperbolehkan mengikuti pembelajaran tatap muka. Sisanya masih mengikuti pembelajaran jarak jauh.

Sehingga bantuan kuota internet masih dibutuhkan oleh siswa yang menjalankan pembelajaran jarak jauh.

"Jadi tidak mungkin satu sekolah kaya kemarin. Mereka tetap, kan ada sequence bahwa mereka akan belajar dari rumah mungkin. Nah di titik itu kuota masih butuh. Belajar dari rumah masih ada," tutur Hasan.

Menurut Hasan, konsep yang diterapkan mengarah pada skema pembelajaran campuran antara luring dan daring.

"Jadi ini ngarah ke, kalau bahasa kami ke hybrid learning atau blended learning ke depannya," pungkas Hasan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini