TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt Kapusdatin Kemendikbud Hasan Chabibie memastikan bantuan kuota Internet untuk pembelajaran jarak jauh tetap akan diberikan.
Bantuan ini tetap akan disalurkan meski sejumlah sekolah telah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
"Enggak, kuota ini tidak ada dispute. Karena ini sesuatu yang berbeda, karena kuota ini kan bridging sampai nanti proses belajar tatap muka berjalan. Ya semangat adik-adik kita tetap berjalan lah," ujar Hasan kepada wartawan, Rabu (7/4/2021).
Hasan menjelaskan proses pembelajaran tatap muka terbatas tetap akan mempraktekan pembelajaran jarak jauh.
Baca juga: Cerita Siswa di Jakarta Belajar Tatap Muka, Nyasar Pergi Sekolah hingga Takut Terpapar Covid-19
Berdasarkan ketentuan SKB, maksimal hanya 50 persen siswa yang diperbolehkan mengikuti pembelajaran tatap muka. Sisanya masih mengikuti pembelajaran jarak jauh.
Sehingga bantuan kuota internet masih dibutuhkan oleh siswa yang menjalankan pembelajaran jarak jauh.
"Jadi tidak mungkin satu sekolah kaya kemarin. Mereka tetap, kan ada sequence bahwa mereka akan belajar dari rumah mungkin. Nah di titik itu kuota masih butuh. Belajar dari rumah masih ada," tutur Hasan.
Menurut Hasan, konsep yang diterapkan mengarah pada skema pembelajaran campuran antara luring dan daring.
"Jadi ini ngarah ke, kalau bahasa kami ke hybrid learning atau blended learning ke depannya," pungkas Hasan.