News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tanggapi Survei SMRC, Demokrat: Pemilih AHY adalah Segmen Pemilih Cerdas

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan bahwa pemilih Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) adalah segmen pemilih cerdas yang kritis.

Hal itu disampaikannya merepons survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menunjukkan pemilih yang paling banyak tak setuju adanya pelarangan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Front Pembela Islam (FPI) berasal dari pemilih AHY.

"Kami justru melihat data ini menyajikan informasi bahwa pemilih-pemilih Mas Ketum AHY adalah segmen pemilih cerdas yang memiliki kritisisme yang tinggi. Karena isue ini lebih ditempatkan pada konteks diskursus demokrasi," kata Kamhar saat dihubungi Tribunnews, Rabu (7/4/2021).

Kamhar juga mencermati data hasil survei tersebut terdapat variasi basis pemilih yang masih cair, termasuk saat dikaitkan dengan isu-isu seperti respon atas pembubaran HTI atau FPI.

Menurutnya, hal itu tidak bisa mengeneralisasi bahwa pemilih AHY adalah yang menolak pembubaran HTI dan FPI.

"Artinya tak bisa dijadikan sebagai dasar untuk mengidentifikasi dan menyematkan label bahwa pemilih AHY adalah yang menolak pembubaran HTI dan yang memilih Anies adalah yang menolak pembubaran FPI," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei sikap publik nasional terhadap Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Front Pembela Islam (FPI).

Salah satu yang dibahas adalah bagaimana sikap terhadap pelarangan HTI dan pembubaran FPI menurut massa pemilih calon presiden. 

Manajer Program SMRC Saidiman Ahmad mengatakan hasil survei menunjukkan pemilih yang paling banyak tak setuju adanya pelarangan HTI berasal dari pemilih Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Di posisi kedua setelah pemilih AHY, diikuti oleh pemilih Prabowo Subianto dan pemilih Anies Baswedan.

Persentase pemilih Prabowo dan Anies hanya terpaut 1 persen. 

"Dilihat dari sisi pilihan presiden, yang paling banyak tidak setuju dengan pelarangan HTI (di antara yang tahu) adalah pemilih AHY (34 persen), kemudian Prabowo (26 persen) dan Anies (25 persen)," ujar Saidiman, dalam webinar 'Survei Opini Publik Nasional SMRC : Sikap Publik Nasional terhadap FPI dan HTI', Selasa (6/4/2021). 

Sementara terkait pembubaran FPI, Saidiman mengatakan yang paling banyak tak setuju adalah pemilih Anies Baswedan sebanyak 73 persen. 

Pesaing terdekat dari pemilih Anies adalah pemilih Sandiaga Uno dengan angka sebanyak 55 persen. 

Baca juga: Survei SMRC: Mayoritas Warga Muslim Pemilih PDIP Berpendapat Anggota FPI Serang Polisi

"Sementara yang paling banyak tidak setuju dengan pembubaran FPI (di antara yang  tahu) adalah pemilih Anies Baswedan (73 persen), kemudian Sandi (55 persen)," ujar Saidiman. 

Adapun populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan jumlah responden mencapai 1.220 responden dan margin of error sebesar kurang lebih 3,07 persen.

Responden terpilih diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara yang sudah dilatih. Wawancara lapangan sendiri berlangsung antara 28 Februari hingga 8 Maret 2021.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini