1. Serang Brimob
KBB Sabinus Waker juga ditetapkan sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam insiden penyerangan anggota Brimob di tahun 2015.
Satu Brimob yang diperbantukan dari Sulawesi Selatan tewas ditembak. Sabinus Waker merebut dua senjata laras panjang milik Brimob.
Senjata jenis senapan serbu Steyr AUG tersebut diduga digunakan saat menyerang anggota Brimob, Sabtu (21/10).
Dugaan ini didasarkan dari kemampuan Steyr yang bisa menembak dari jarak jauh, lantaran dilengkapi dengan teleskop.
Selain beraksi dengan menggunakan senjata rampasan, kelompok Sabinus Waker juga dibekali senjata rakitan.
Penyerbuan yang terjadi Sabtu kemarin diduga dilakukan 15 anggota KKB. Jumlah ini didapat dari keterangan personel Brimob yang memperkirakan titik sumber suara tembakan. Namun belum diketahui total jumlah anak buah Sabinus Waker.
Selama tahun 2017, kelompok Sabinus Waker sudah beraksi tak kurang dari 10 kali. Aksi terakhir adalah penyerangan anggota Brimob yang terjadi Senin kemarin. Empat Brimob terkena tembak dalam insiden itu.
Kelompok Sabinus Waker tak pernah menetap. Mereka selalu berpindah tempat di pedalaman hutan kaki pegunungan kawasan Tembagapura.
2. Rekrut anak putus sekolah
Aparat keamanan di Distrik Sugapa mengidentifikasi, sosok Sabinus Waker merekrut anak putus sekolah masuk kelompoknya.
Para anak-anak putus sekolah ini dilatih di hutan dan dipersenjatai, kemudian dilepas ke masyarakat hingga membikin ulah.
Kasus terakhir Februari 2021, ulah dari anak buah Undinus Kogoya dan Sabinus Waker ini telah mencelakai warga sipil dengan menembak pipinya dari jarak dekat.
Korban berinisial R mengalami tembakan di pipi saat berada di pasar di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, pada Senin (8/2/2021).