Berdasarkan survei yang sama KedaiKOPI juga merilis nama tokoh dari pihak oposisi yang dinilai layak menjadi Presiden di 2024.
Berdasarkan hasil survei, nama yang bertengger di pucuk adalah mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan aktivis Rocky Gerung.
”Selanjutnya ini tokoh oposisi. Ada nama yang sudah tidak asing lagi, ada Pak Gatot Nurmantyo 13,7 persen, dan Pak Rocky Gerung sama dua-duanya, 13,7 persen,” kata Direktur Kunto.
Nama Gatot dan Rocky kemudian diikuti oleh ekonom senior Rizal Ramli dengan 12,6 persen, Refly Harun dengan 12,4 persen, serta politikus PKS Mardani Ali Sera dengan 11,6 persen.
KedaiKOPI juga mengklasifikasi tokoh-tokoh yang dianggap paling layak jadi Presiden 2024 itu dengan latar belakang profesi.
Dalam temuannya mengenai elektabilitas tokoh ekonom, nama Mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menempati urutan puncak dengan 18,3 persen, disusul ekonom Muhammad Chatib Basri 18,2 persen dan Menko Ekuin era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Rizal Ramli dengan 17,1 persen.
”Gita Wirjawan 18,3, Muhammad Chatib Basari 18,2, Rizal Ramli 17,1," kata Kunto.
Selanjutnya pada posisi keempat ada nama Perry Warjiyo dengan 8,0 persen, Rhenald Khasali dengan 7,8, dan Agus Martowardojo 7,2 persen.
Dalam peluncuran survei tersebut, pendiri KedaiKOPI Hendri Satrio menyebut hasil survei ini adalah sebagai perlawanan terhadap wacana presiden tiga periode.
Menurutnya, survei ini menyajikan kandidat alternatif untuk 2024.
Hendri berkata KedaiKOPI tidak membatasi jumlah kandidat yang bisa dipilih responden. Bahkan ia menyebut nama calon presiden yang dijaring mencapai 500 orang pada Oktober 2020.
Lalu jumlah itu dikerucutkan menjadi 90 orang pada survai bulan ini.
"Ini kabar baik buat Indonesia. Enggak perlu takut isu tiga periode. Banyak pemimpin di Indonesia, enggak akan kurang. Kita enggak harus memilih yang itu-itu saja," tutur Hendri.
Survei KedaiKOPI ini dihelat pada 29 Maret-4 April 2021. Survei ini menggunakan metodologi Telesurvei atau wawancara via telepon.
KedaiKOPI mewawancarai 1.260 responden di 34 provinsi via telepon karena berbagai keterbatasan akibat pandemi Covid-19.(tribun network/mam/dit/dod)