TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ombudsman RI menyimpulkan Pertamina telah melakukan upaya penanganan sebelum, saat, dan setelah insiden kebakaran kilang minyak Balongan Indramayu pada Senin (29/3/2021) lalu.
Hal tersebut disampaikan Anggota Ombudsman RI Hery Susanto dalam Konferensi Pers Kasus Kebakaran Kilang Minyak Pertamina RU VI Balongan Kabupaten Indramayu secara virtual pada Rabu (14/4/2021).
"Telah dilakukan upaya penanganan oleh Pertamina sebelum dan sesaat setelah kejadian termasuk kebutuhan pengungsi berupa logistik dan kesehatan baik fisik dan psikis," kata Hery.
Baca juga: ORI: Tak Ada Mekanisme Mitigasi Bencana Karena Gagal Teknologi dalam Kebakaran Kilang Balongan
Hery mengatakan Pertamina telah melakukan upaya penanganan di antaranya melakukan transfer minyak dari tanki G, ke tanki F, dan D guna menurunkan level di tanki G yang terbakar.
Pertamina juga melakukan penutupan valve dan mengisolir area, mengaktifkan main fire pump, valve line water sprinkler, serta memproteksi tanki G dengan water sprinkler.
Selain itu, kata dia, Pertamina juga menyiapkan foam chemical untuk disemprotkan di area bundwall sebelum kejadian berlangsung dan melakukan evakuasi terhadap masyarakat sekitar ke lokasi aman.
"Pertamina juga telah melakukan evakuasi masyarakat sekitar kilang ke Pendopo Bupati Indramayu, Islamic Center Indramayu, dan GOR Bumi Patra Indramayu dengan total 838 jiwa per 31 Maret 2021," kata Hery.
Hery juga mengatakan penanggulangan kebakaran dilakukan dengan mengoptimalkan sumber unit bantuan penanggulangan dari lokasi Pertamina lainnya, pemadam kebakaran Pemda, serta melakukan offensive firefighting menggunakan terminator canon foam.
Sedangkan untuk jaminan keamanan pasokan produk dilakukan dengan mengatur pola recovery supply loss produk dari kilang Balongan serta optimalisasi produk dengan meningkatkan kapasitas produksi secondary proses di kilang lain.
Untuk Recovery operational kilang/start up dilakukan dengan menggunakan air untuk pemadaman kebakaran dan kebutuhan start up kilang, melakukan inspeksi line transfer ke TBBM, serta melakukan start up unit-unit secara bertahap.
Penanganan dampak sosial, kata dia, dilakukan dengan membentuk Posko Pengungsian di GOR dan Lapangan Futsal Bumi Putra serta posko kesehatan.
Pertamina juga melakukan sosialisasi dan verifkasi untuk properti yang terdampak, melakukan perbaikan properti yang terdampak secara swakelola oleh masyarakat.
Selain itu, kata Hery, Pertamina melaksanakan swab antigen untuk para pengungsi yang pulang.
Pemulangan pengungsi tersebut dilakukan per 7 April 2021.
"Pertamina juga telah melakukan penanganan dampak lingkungan dengan berkoordinasi dengan KLHK untuk melakukan survey udara ambien dan analisis limbah cair bersama Sucofindo di mana hasil survei sementara pada tanggal 6 April 2021 berada pada kondisi baik," kata Hery.